TASLABNEWS, ASAHAN-Menjelang lebaran tiba, banyak orang beramai-ramai menukarkan uang dengan uang cetakan baru untuk dibagikan ke sanak saudara atau orang-orang terdekat.
Salah seorang warga Kisaran Samsul mengatakan tahun ini sangat sulit mendapatkan uang pecahan.

“Saya sudah cari kemana mana tidak ada, kalau ada persenenya terlalu tinggi, namun terpaksa ditukar juga,untuk bagi THR ke sanak saudara, ” jelas Samsul, Minggu (30/3/2025).
Menurut nya, hal seperti ini sudah menjadi budaya di masyarakat Indonesia dan dikenal dengan istilah “bagi-bagi THR”.
Kebiasaan seperti ini tentu menjadi keuntungan bagi para penyedia jasa tukar uang.
Tidak hanya di Bank, penukaran uang baru bisa Kamu temukan di banyak tempat. Bahkan Kamu juga bisa menemukan orang-orang yang menawarkan penukaran uang baru saat menjelang lebaran tiba.
Bisnis seperti ini banyak ditekuni karena menawarkan keuntungan yang cukup menggiurkan.
Untuk tahun ini Kebanyakan para penyedia jasa penukaran uang mematok keuntungan sebesar 10 sampai 25 ℅ sebagai biaya tambahan dari nominal yang ditukar. Misalnya orang yang menukar Rp500 ribu harus membayar Rp550 sampai Rp625 ribu, Rp1 juta harus membayar Rp1,1 sampai Rp1,260 ribu dan seterusnya. Keuntungan seperti ini sangat menjanjikan.
Terbatasnya jumlah penukaran menggunakan jasa tukar uang di bank, membuat jasa penukaran seperti ini banyak dicari orang, terutama beberapa hari menjelang lebaran. Orang-orang akan lebih mencari jasa tukar uang baru terdekat dengan alasan efisiensi.
Meski demikian, ada juga resiko yang bisa saja dihadapi dalam usaha ini, seperti potensi mendapatkan uang palsu.
Penukaran uang secara tidak resmi seperti ini berpotensi diterimanya uang palsu baik oleh penyedia jasa maupun masyarakat yang menukarnya, sehingga membutuhkan kehati-hatian yang ekstra.
Terlebih lagi karena uang tersebut tidak dapat dicek oleh mesin pengecek keaslian uang seperti yang ada di Bank.(Edi/syaf)