SIBOLGA, TASLABNEWS – Oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas PK-PLH Kota Sibolga diduga melakukan pemotongan jatah penggunaan BBM (Jenis Pertalite) kepada sejumlah pekerja harian pembabatan di Lingkungan kerjanya.
Pemotongan jatah penggunaan minyak untuk mengoperasionalkan mesin babat di Dinas PK-PLH Sibolga ini, diduga sebagai salah satu pemicu yang mengakibatkan kinerja pembabatan di bidang kebersihan Dinas PK-PLH Sibolga menjadi tidak maksimal.
Ironisnya, menurut informasi yang diperoleh, para pekerja harian pembabatan di Dinas Pemko Sibolga ini, bahkan diminta untuk menandatangani request (Bon Order) pemakaian minyak untuk mesin pembabat setiap hari kerja sebanyak 2 liter.
“Seharusnya setiap harinya (perhari kerja) diberikan jatah minyak pertalite sebanyak 2 liter untuk setiap pekerja harian pembabatan dinas PK-PLH Sibolga. Namun, kini diberikan secara Rapelan (sekaligus) sebanyak 10 liter untuk jatah sebulan,” ujar Narasumber yang dipercaya kepada TASLABNEWS, Rabu (05/02/2025).
Narasumber yang tidak bersedia namanya dituliskan itu membeberkan, di bidang Kebersihan Dinas PK-PLH Sibolga memiliki sebanyak 12 pekerja pembabat. Keseluruhan pekerja tersebut saat ini dibawa kendali Kepala Seksi (Kasi) Sarana dan Prasarana Dinas PK-PLH Sibolga.
“Walau jatah minyak diberikan hanya 10 liter selama sebulan, namun para pekerja diminta menandatangani request permintaan 2 liter setiap harinya,” lanjutnya.
Pemotongan jatah penggunaan minyak untuk mengoperasikan mesin pembabatan ini, diduga menjadi salah satu pemicu pekerjaan di lapangan menjadi tidak maksimal.
Salah satu contohnya, rerumputan di sepanjang jalan Kopral Galung Sibolga yang biasanya sering dilakukan perawatan (pembabatan), kini rumput liar tampak tumbuh subur akibat tidak dilakukan pembabatan (dipangkas).
“Sudah mulai semak rumput disepanjang jalan Kopral Galung ini,” kata Pengendara bermarga Hutagalung saat melihat awak media mendokumentasikan areal seputaran Jalan Kopral Galung Sibolga.
Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Sarana dan Prasarana Dinas PK-PLH Sibolga, Indra saat dikonfirmasi awak media menepis hal tersebut. Dalam pesan WhatsAppnya, ia menyebutkan hal itu tidak benar “Informasi keliru itu bg,” tulisnya singkat. (ReS/Syaf)
