TASLABNEWS, ASAHAN-Aktivitas galian C di Desa Baung Sibatu batu, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara kembali beroperasi.
Hal ini menimbulkan tanda tanya karena sebelumnya, galian C ini sudah sempat dihentikan masyarakat.

Keberadaan galian C ini memang mendapat sorotan karena dinilai merusak lingkungan. Selain itu akibat aktivitas kendaraan truk pengangkut material jalan yang ikut rusak. Belum lagi ancaman debu dan bahaya bagi penguna jalan.
Salah seorang warga bernama Dani meminta pihak terkait untuk segera bertindak.
“Entah sampai kapan aktivitas galian C ini akan berhenti. Seharusnya Dinas Pertambangan Energi (Distamben) Provinsi harus tegas dan turun langsung memberikan peringatan dengan menutup tambang,” tegas Dani, Selasa (18/2/2025)
Selama ini dia menilai polisi seolah-olah tidak tegas dan hanya memberi peringatan tabpa ada tindakan.
Ia menilai, beroperasinya galian C ini karena ada unsur ‘orang kuat’ yang menjadi tameng bagi pengusaha tersebut sehingga tidak takut menjalankan bisnisnya. Dia pun berharap pemerintah tidak mengeluarkan izin untuk usaha galian C terebut.
“Di sepanjang jalan lintas Desa Baung Sibatu batu terdapat tiga lokasi galian C yang sudah berjalan sejak lama. Kami berharap pemerintah mengkaji galian C tersebut dengan tidak mengeluarkan izin, karena keberadaan tambang tersebut sudah jelas-jelas merusak lingkungan,” tukasnya.
Dari pantauwan awak media, tampak kenderaan pengangkut tanah masih beroperasi walau sampai pukul 17.45 Wib. (Edi/Syaf)