TASLABNEWS, ASAHAN-Seorang anak baru gede berusia 16 di Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, hamil 5 bulan setelah digauli tiga pria.
Informasi diperoleh, Selasa (11/2/2025), korban sebut saja namanya Beauty (16) tinggal bersama kedua orang tuanya dan seorang kakak yang memiliki keterbelakangan mental.
Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Asahan bersama UPTD PPA Dinas P2KBP3A Kabupaten Asahan sangat menyesalkan dan mengutuk pelaku persetubuhan anak di bawah.
“Kami meminta Polres Asahan dapat segera mengungkap dan menangkap pelaku,” ungkap Wakil Ketua KPAD Asahan Awaluddin SAg MH.
Untuk itu pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Unit PPA Sat Reskrim Polres Asahan agar kiranya menjadwalkan ulang untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban.
“Mohon pihak kepolisian agar kiranya bisa menjadwal ulang pemeriksaan terhadap korban,” ungkap Awaluddin.
Selain itu, Awaluddin juga mengucapkan terimakasih kepada Bidan Desa di Puskesmas Kecamatan BP Mandoge yang telah memberikan perhatian terhadap kondisi kehamilan korban.
“Kami berharap agar kondisi kehamilan dipantau,” ungkap Awaluddin.
Apalagi pihak desa dan juga bersama unsur terkait telah membantu pengurusan BPJS sehingga pada saat bersalin nantinya dapat diatasi dengan baik.
Awaludin mengatakan, kehidupan keluarga korban dapat dikategorikan sebagai keluarga kurang mampu.
Bapak korban saat ini bekerja sebagai pembantu orang-orang yang akan panen sawit dengan gaji tidak sampai Rp50 ribu per hari, dan itupun tidak setiap hari.
Sedangkan ibu hanya ibu rumah tangga yang selalu disibukkan dengan mengurus kakak yang berkebutuhan khusus.
Kasus yang menimpa korban itu sebenarnya sudah diadukan ke Polres Asahan melalui unit PPA pada tahun 2024 yang lalu, namun karena ketidakadaan dana untuk biaya transportasi dari BP Mandoge ke Polres Asahan akhirnya undangan klarifikasi yang dilayangkan oleh Unit PPA tidak bisa dihadiri.
“Tidak ada kendaraan yang bisa digunakan, untuk membawa mereka, sehari-sehari selalu mengandalkan kaki untuk bergerak,” ungkap Kepala Desa yang menemani keluarga itu.
Kepala Desa di salah satu Kecamatan BP Mandoge Kabupaten Asahan itu menggunakan akan membawa persoalan ini ke Forkopimcam Kecamatan BP Mandoge agar kiranya persoalan yang dihadapi oleh keluarga ini dapat diberikan jalan.
“Saya akan koordinasi dengan Camat melalui Forkopimcam, agar persoalan transportasi bisa diatasi,” ungkap Pak Kades.
Kades mengaku, dirinya mendengar pengakuan anak yang sudah dikeluarkan dari sekolah di SMP itu sangat terpojok dan berharap bisa melanjutkan sekolah lagi apabila persoalan dirinya bisa selesai.
Dari pengakuannya, ada tiga pria yang telah menyetubuhinya, dan semua itu adalah jiran tetangganya.
Ironisnya lagi kehormatan korban direnggut pada saat dirinya duduk di kelas III SD yang dilakukan oleh orang yang dikenalnya di salah satu pondok.
Bahkan ketika dia pindah dari kampung itu, orang yang sama juga sering menikmati kemolekan tubuh anak yang masih ingusan itu.
Kepolosan anak itu, ternyata berhasil dimanfaatkan oleh dua orang pria lainnya.
Kedua pria yang sudah mempunyai anak dan isteri itu, mungkin mendapat informasi, bahwa korban bisa diajak tidur bareng dengan imbalan uang.
Kedua pria hidung belang itu pun dapat menikmati tubuh korban. (Edi/Syaf)