TASLABNEWS | ASAHAN-Ribuan hektar tanaman padi yang baru tanam terendam banjir selama tujuh hari di Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, Sumatra Utara (Sumut).
Petani hanya pasrah. Karena jika dalam waktu dekat tidak segera surut, tanaman padi pasti mati.
Salah satu petani asal Desa Gajah Paini mengatakan, tinggi air yang menggenangi area persawahan tersebut bervariasi antara 20 sampai 70 cm.
“Jika dalam waktu dekat tidak segera surut, maka tanaman padi dapat dipastikan mati,” ujar Paini kepada wartawan, Kamis (16/1/2025).
Lebih lanjut ia mengaku pasrah, jika tidak ada tindakan dari pemerintah untuk segera menanggulangi curahan air hujan yang memenuhi area persawahan tersebut.
Di tempat yang berbeda Fredy warga Desa Air Putih mengaku, air menggenangi tanaman padi. Menurutnya lebih seratus hektar sawah yang terendam di Desa Air Putih.
“Jika tidak segera surut, pasti pada mati sebab usia tanam baru satu minggu, ” jelas Fredy.
Sementara Camat Meranti Surya Sugeng Saragi mengatakan, curah hujan yang cukup tinggi dua hari ini mengakibatkan ribuan hektar tanaman padi di tujuh desa di Kecamatan Meranti terendam banjir.
“Ada tujuh desa yang terendam, antara lain Desa Serdang, Meranti, Perkebunan Sei Balai, Air Putih, Suka Jadi dan Desa Gajah,” ucapnya.
“Banjir akibat hujan deras sehingga air dari sungai saluran irigasi meluap,” ungkapnya.
Tidak hanya sawah yang tergenang air, ada pula beberapa ruas jalan dan rumah yang terendam air akibat luapan saluran irigasi dan sungai yang tidak mampu menampung debit air.
Penyebab terjadinya banjir, juga karena banyak saluran air atau sungai yang sudah dangkal. (Edi/Syaf)