TASLABNEWS | ASAHAN- Pihak CV Berkah Sawit Sejahtera (BSS) didemo karyawannya. Demo digelar di Dusun 4, Desa Sukamakmur, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara tepatnya di depan perusahaan BSS.
Mereka menuntut pembatalan kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan perusahaan secara tiba-tiba.
Ada 10 karyawan tetap yang menjadi korban PHK perusahaan tersebut.
Bahkan PHK yang dilakukan tanpa melihat latar belakang karyawan perusahaan tersebut. Misalnya saja ada karyawan yang sedang merawat orang tua yang sedang sakit.
Dari 10 orang merupakan anak tempatan di mana perusahaan berada.
Dengan di pecatnya 10 orang tersebut otomatis mata pencarian mereka hilang apa lagi menjelang Natal dan tahun baru, namun terkena PHK.
“Ini tentang kemanusiaan, Itu yang diperjuangkan. Kita akan menuntut agar ke 10 karyawan tersebut di pekerjakan kembali,” ujar Erwin Sirait mewakili pekerja yang di PHK, Jumat (20/12/2024).
“Kita aksi keprihatinan terhadap karyawan CV BSS karena di PHK sepihak, padahal perusahaan ini masih produktif, normal masih bekerja dengan baik. Maka dari itu kita berjuang bahwa mereka tetap mau bekerja,” ujarnya.
Di tempat yang sama, ketua Aliansi masyarakat suka makmur bersatu (AMSMB) Hermanto Sianturi mengatakan, efisiensi yang dilakukan perusahaan tidak tepat.
Jika merujuk pada Surat Edaran (SE) Menteri Tenaga Kerja maka efisiensi yang dimaksud adalah melakukan pengurangan biaya-biaya dan upah di level direksi.
Kemudian pengurangan jam kerja dan lembur serta pengurangan pekerja kontrak yang sudah jatuh tempo
“Kalaupun ada PHK harusnya dilakukan penawaran kepada pekerja yang sudah siap, bukan tiba-tiba menyatakan operasional ditutup kemudian menyatakan 10 orang di PHK, ini yang membuat pekerja tersinggung,” katanya.
Ditegaskan, secara prinsip efisiensi memang perlu dilakukan. Tapi, kata dia harus sesuai dengan aturan yang ada dan tidak melakukan PHK sepihak
“Perusahaan yang tidak pernah melakukan efisiensi justru ada sesuatu, justru itu tidak sehat. Tetapi apakah efisiensi itu tiba-tiba melakukan PHK secara sepihak? Ini yang kami tolak,” tegasnya.
Dia menceritakan, PHK ini berdampak besar bagi karyawan. Saat ini, akan menyambut Natal dan tahun baru, bahkan ada satu karyawan yang orang tuanya sedang sakit dan dia merupakan tulang punggung keluarga dan terpaksa menerima PHK karena merasa tidak bisa melawan.
“Terpaksa menerima PHK tersebut karena beliau merasa tidak akan bisa melawan, karena merasa sudah tidak mungkin melakukan perjuangan. Tetapi semangat mereka yang memberikan kita semangat untuk tetap berjuang,” ujarnya.
Aksi demo ini akan terus dilakukan sampai tuntutan dipenuhi.
“Kita tidak akan berhenti berjuang sampai ada keputusan PHK ini dihentikan,” tutupnya. (Edi/Syaf)