TASLABNEWS, ASAHAN-Sejumlah pemuda dan aktivis mahasiswa yang ingin melakukan unjuk rasa di kantor Desa Buntupane harus lari terbirit birit meninggalkan kantor Kepala Desa Buntu Pane kecamatan Buntu Pane, Kabupaten Asahan Sumatera Utara.
Walau Sebelumnya telah mendapat izin untuk melakukan aksi dan pemberitahuan kapan waktu berunjuk rasa, namun aksi mereka dihadang oleh warga.
Setibanya para pendemo di kantor Desa Buntu Pane mereka di hadang oleh masyarakat Desa Buntu Pane yang menolak aksi unjukrasa tersebut, Kamis (10/10/2024)
Salah seorang anggota BPD Desa Buntu Pane mengatakan bahwa apa yang dituduhkan kepada Kepala Desa Buntu Pane Manten Aperi Simbolon yang menggunakan dana desa untuk kepentingan peribadi tidak berdasar dan tidak benar.
“Itu tidak benar dan tidak mendasar, apa yang dituduhkan kepada Manten Aperi Simbolon oleh surat Pemuda dan mahasiswa Aktivis Sumatera Utara, kami masyarakat menolak dan membubarkan aksi tersebut, karena mereka tau apa, kami masyarakat yang mengetahui Dana Desa itu diperuntukkan untuk apa,” tegas Sitompul salah satu pengurus BPD Desa Buntu Pane di lokasi Kantor Desa Buntu Pane.
Paska dibubarkannya aksi demo tersebut Kepala Desa Buntu Pane Manten Aperi Simbolon kepada wartawan mengatakan bahwa masyarakat yang hadir tidak diakomodir, masyarakat hadir dengan sukarela dan spontan.
“Masyarakat hadir dengan spontan dan suka rela, tidak ada kami akomodir, masyarakat Desa Buntu Pane datang karena mereka merasa kepala desa mereka dituduh yang tidak tidak dan tak berdasar,” ucap Manten.
Manten juga mengucapkan terimakasih kepada Camat Buntu Pane, personel Polres Asahan dan Kapolsek Prapat Janji yang sudah melakukan pengamanan sehingga keadaan yang nyaris bentrok antara warga dan aktivis dapat terkendali sehingga keadaan aman dan kondusif. (Edi/Syaf)