TASLABNEWS-ASAHAN-Perbaikan saluran air atau parit di Jalan Lintas Sumatera tepatnya di Dusun 1, Desa Sei Beluru, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara yang dimulai sejak 1 bulan lalu berhenti sejak 2 minggu lalu, padahal belum tuntas. Kondisi ini membuat warga resah.
Warga Desa Sei Beluru juga mengeluhkan lambannya pengerjaan saluran air yang menggunakan dinding batu pada dua sisi saluran. Belum lagi bahan berupa pasir dan batu padas dibiarkan berserakan.
“Ini sangat menganggu warga, terutama yang punya usaha di pinggir jalan,” ujar Bu Eni, Minggu (20/10/2024).
Bu Eni juga mengatakan, parit tersebut bukan saja menyebabkan kendaraan warga tidak bisa keluar masuk, selain itu rumah warga juga bagaikan terisolir antara jalan raya dengan parit.
Menurut Bu Eni, pengerjaan proyek tersebut sebetulnya sudah berlangsung dari satu bulan yang lalu, namun pengerjaan proyek terhenti dalam dua minggu terakhir ini dan para pekerja atau tukangnya tidak pernah ada aktivitas di lokasi.
Hal yang sama juga disampaikan Iwan salah seorang warga.
Menurutnya proyek drainase tersebut sudah tidak ada aktivitas pengerjaan selama hampir dua minggu ini, maka dia meminta agar pihak terkait segera merampungkannya sehingga pelanggan yang ingin makan dan serapan merasa aman dan nyaman.
“Tanah yang sudah terlanjur digali dan sebagian sudah terpasang tembok agar segera di kerjakan sehingga masyarakat yang terkena dampak proyek tidak lagi was-was, karena jembatan sampai sekarang belum ada,” pinta Iwan.
Pantauan Taslabnews di lokasi pengerjaan proyek pembangunan saluran drainase dengan panjang kurang lebih satu 300 meter dan lebar satu meter dengan kedalaman sekitar satu meter sudah tidak ada proses pengerjaan.
Tampak juga tanah bekas galian dan barang matrial seperti batu, pasir berserakan di jalan yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu-lintas bagi pengendara. (Edi/syaf)