TASLABNEWS, ASAHAN-Truk pengangkut tanah untuk membuat batu bata yang keluar masuk dari lokasi pembuatan batu bata meresahkan di Dusun 4, Desa Meranti, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan Sumatera Utara.
Itu dikatakan warga kepada TASLABNEWS, Selasa (15/10/2024).
“Warga di sepanjang jalan ini resah dengan banyaknya abu akibat lalu lalangnya truk-truk pengangkut tanah material untuk membuat batu bata. Setiap hari, saya harus menghirup abu yang menempel di meja makan tempat usaha,” ucap Ade Irma (66) warga Desa Meranti yang kesehariannya berusaha rumah makan.
Disebutkan Ade lagi, warga sudah sangat geram melihat sikap pembuat batu yang kurang peduli dengan keadaan warga.
“Sepertinya ada pembiaran dari pihak mereka yang membuat batu bata tersebut dengan polusi lingkungan. Hal ini kita lihat bersama, truk-truk pengangkut tanah tersebut tidak mencuci ban mobil sebelum kekuar dari lokasi pembuatan batu bata, sehingga ketika keluar tanah berserakan di jalan dan kalau hujan turun mengakibatkan jalan licin dan berlumpur,” jelasnya.
“Kami warga sekitar terpaksa membersihkan tanah-tanah tersebut dari jalan agar tidak menimbulkan abu yang lebih parah lagi. Ironisnya lagi pemilik pembuat batu bata dan pemilik mobil truk pengangkut tanah seolah tutup mata tak mau tau,” ucapnya. (Edi/Syaf)