TASLABNEWS, ASAHAN-Tingginya persaingan dan susah nya mencari kerja di pertukangan bangunan membuat Bakri (49) memberanikan beralih menekuni usaha pembuatan kerupuk udang.
Bakri merupakan warga Dusun 4, Desa Meranti, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatra Utara.
Ditemui dikediaman nya, Minggu (14/9/2024) ia menceritakan kisahnya.
“Sudah hampir satu tahun lebih saya usaha kerupuk udang, dulu saya bekerja seorang tukang bangunan,” jelas Bakri.
Karena susahnya mencari kerja dan tingginya persaingan, Bakri mencoba usaha membuat kerupuk udang denga modal awal Rp1.000.000.
Karena kurang modal Bakri sempat menjual kambing untuk menambah modal.
“Modal awal satu juta, karena masih kurang saya jual kambing, ” jelas Bakri.
Untuk membuat kerupuk udang Bakri hanya di bantu istri, anak dan satu orang tetangga dengan cara manual.
Bakri juga mengeluhkan tingginya bahan pokok pembuat kerupuk seperti tepung, minyak, garam, kanji dan plastik pembukus.
Untuk pemasaran dalam satu minggu dua kali pemasaran, dengan sekali bawa 80 cucuk dengan atensi dalam satu cucuk 12 bungkus dalam satu cucuk mengecer ke warung 5 ribu. Sekali bawa bisa menghasilkan 80×5.000= Rp400.000.
Bakri juga menjelaskan belum pernah mendapat modal bantuan dari mana pun baik dari pemerintah mau pun swasta.
“Belum pernah saya dapat bantuan dari mana pun baik itu pemerntah maupun yang lainnya,” tutur Bakri. (Edi/Syaf)