TASLABNEWS, ASAHAN-Sejumlah petani padi di Kecamatan Rawang Panca Arga menjerit kerena anjloknya harga gabah.
“Areal pertanian yang sudah panen tersebar di Kecamatan Rawang Panca Arga,
areal tanaman padi yang sudah panen masih sedikit dibandingkan total areal tanam di musim ini. Paling baru sekitar 15 persen dari total areal pertanian di Kecamatan Rawang Panca Arga,” tutur Riadi salah seorang petani padi yang baru panen, Minggu (14/9/2024).
Panen raya di Kecamtan Rawang Panca Arga diperkirakan baru akan terjadi
Oktober 2024 mendatang.
Riadi menambahkan panen raya kali ini cukup lama mengingat di musim tahun ini petani harus menunggu ketersediaan air di saluran irigasi untuk mengolah dan melakukan tanam padi.
Sementara itu untuk harga gabah di awal panen ini cukup rendah.
“Berkisar Rp5.800 per kilogram untuk gabah
kering,” tambahnya
Harga gabah ini lebih rendah dibandingkan harga yang tercantum pada Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia Nomor 515 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.
“Harga itu tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan petani, tutur Riadi.
Di musim ini, petani harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk mempertahankan tanaman padinya. Seperti untuk pompanisasi hingga memberantas organisme pengganggu tanaman seperti tikus yang saatini semakin banyak, belum lagi padi tumbang karena angin.
Riadi berharap harga gabah naik kalau bisa di atas Rp6.000, kalau harga di bawa Rp6000 petani pasti menjerit. (Edi/Syaf)