TASLABNEWS, ASAHAN-Kepala Desa Pondok Bungur, Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan, Sumut Jaka Maulana membantah tuduhan dugaan penggelapkan Dana BUMDES Dan Dana Karang Taruna.
Kepada wartawan beberapa tokoh masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya menjelaskan, semenjak kepala Desa Jaka Maulana memimpin desa mereka ini, tidak ada hasil.
“Malah semasa kepemimpinan beliau desa kami semakin bobrok,” ucap warga, Selasa (27/8/2024).
“Entah kemana Dana BUMDES dan Dana Karang Taruna sampai saat ini tidak jelas kemana arah dana tersebut. Desa Pondok Bungur semakin jauh ketinggalan dari desa-desa lainnya,” ucap tokoh masyarakat kepada wartawan.
“Masih bayak lagi pak salah satunya gaji angota PKK Desa Pondok Bungur, yang di ketuai istri kepala desa sendiri, tidak juga disalurkan, kasian mereka para ibu-ibu PKK, mereka merasa kecewa dan mereka sebagian mengundurkan diri atau berhenti menjadi anggota PKK,” terangnya.
“Kami masyarakat desa pondok bungur merasa kecewa atas kepemimpinan Jaka Maulana, baik dari bidang pembangunan tidak ada mau pun gaji-gaji penggali kubur, LPM,. BPD dan lainnya sering terlambat dan sering di gantung-gantung Kepala Desa,” ujarnya.
Sementara Kepala Desa Pondok Bungur saat di konfirmasi via sms menjelsakan, terkait gaji pengali kubur, LPM BPD dan yang lainnya, sudah di bayarkan.
“Tdk benar bg, Sudah lunas semua, Sampai bulan 6 dan dilanjutkan penggajian nanti dibulan 9 bg, dan Untuk penerima bantuan tetap Penggajian per setiap 3 bulan,” jawabnya.
Jaka juga menerangkan terkait pengunaan dana Karang taruna dan Bumdes yang di tuduhkan kepadaya, Karang taruna sudah alokasikan untuk keperluan sarana prasarana olahraga. Baik itu net badminton, bola lampu, bola badminton, bola voly, papan score. Sisanya kita serahkan ke ketua karang taruna yg lama.
Untuk bumdes kita alokasikan untuk keperluan bor ulang Sumur bor masyarakat serta pipanisasi ke masing-masing rumah warga dan sejenisnya. (Edi/Syaf)