TASLABNEWS, ASAHAN-Meski anggaran dana Bantuan Oprasional Siswa (BOS) Madrasah Aliyah Negri (MAN) 1 Asahan sangat fantastis, namun realitanya masih saja pihak sekolah melalui komite melakukan kutipan kepada siswa.
Itu dikatakan Ketua Gerakan Bunuh Politik Uang (BGPU) Asahan Maulana Anur yang akrab di pangil Aan, Jumat (9/8/2024).
Ia mengatakan, berdasarkan temuan di lapangan BOS MAN 1 Asahan cukup tinggi.
“Sebelumnya, MAN 1 Asahan yang berada di jalan Estrada Nusantara VIII Kisaran Timur pernah tersandung kasus kutipan yang Rp1 juta per siswa kelas X pada Tahun 2023, bahkan Kakan Kemenag Asahan, Sarifuddin Daulay menyesalkan adanya kutipan yang berdalih berbentuk sumbangan tersebut.
Hal ini sesuai dengan pemberitaan di salah satu media online yang tayang pada Selasa 8 Agustus 2023 dengan judul, ” Kemenag Asahan Sesalkan Kutipan di MAN Kisaran,” ujar Aan.
Lanjut Aan, dengan besarya anggaran BOS mencapai Rp1,5 M lebih mustahil oprasional sekolah tidak dapat di tutupi, bahkan pihak sekolah melalui komite melakukan kutipan ke siswa yang jumlahnya telah di patokan sebesar Rp80 ribu per bulan per siswa.
Menurutnya, sesuai Peraturan Menteri Agama (PMA) nomor 16 tahun 2020, komite sekolah juga memperbolehkan adanya sumbangan untuk pendidikan, namun tidak dipatokkan besarnya, ya sukarela aja lah,” ujarnya.
Aan juga akan mengirim surat ke MAN 1 Asahan, terkait pengunaan dana BOS sehingga harus melakukan kutipan ke siswa.
Sementara Kepala Sekolah MAN 1 Asahan Elda Ayumi mengaku Dana BOS kalau di palari cukup namun tidak maksimal.
“Kegiatan kesiswaan bayak yang tidak terpenuhi, makanya pihak sekolah melalui komite mengutip uang dari siswa, ” ujar Elda saat di jumpai di ruang guru. (Edi)