TASLABNEWS, ASAHAN-Penggunaan dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan Bantuan Oprasional Siswa (BOS) tahun ajaran 2023-2024 untuk menanggulangi iuran dan kegiatan siswa SMKN 1 Meranti, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara dinilai tidak tepat sasaran.
Hal ini terbukti vakumnya kegiatan kesiswaan salah satunya kegiatan kepramukaan yang berada di SMKN 1.
Di ketahui sekolah SMKN 1 Meranti tidak mengikuti kursus mahir dasar yang di selenggarakan oleh Kwaran Meranti pada 25 sampai 30 juni 2024 yang lalu.
Dari keterangan ketua panitia KMD Ratna, sebelum kegiatan di laksanakan sudah di musyawarahkan, kepada semua gugus depan termasuk sekolah SMKN 1 Meranti dan sepakat setelah pencairan dana BOS, namun masih saja SMKN 1 tidak mengirim perwakilannya selama kegiatan KMD.
“Kita sudah sepakat pelaksanaan kegiatan KMD setelah dana BOS cair, namun masih saja SMKN 1 tidak mengirim perwakilannya, saat di telepon kepala sekolahnya beralasan tidak ada yang mau mengikuti,” terang Ratna.
Sementara kepala sekolah SMKN 1 Saiit saat di konfirmasi beralasan tidak ada yang mau ikut kegiatan tersebut.
“Tidak ada satupun yang mau ikut KMD, semua sibuk,” kata Saiit.
Terkait masalah ini, di duga kepala sekolah SMKN 1 Meranti hanya mencari alasan, agar tidak mengeluarkan dana untuk kegiatan tersebut, padahal semua kegiatan kesiswaan sudah di tanggung oleh pemerintah dan untuk sekolah SMKN 1 Meranti sumber keuangan ada tiga, dari dana BOS, BOP dan Komite.
Bagi sekolah penggerak sumber dana ada empat selain yang sudah di sebut di atas ada lagi yang namanya dana Afirmasi. (Edi/Syaf)