TASLABNEWS, ASAHAN-Warga di Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan resah dengan kondisi listrik yang kerap padam sampai lima kali dalam sehari.
Apalagi, tak ada kejelasan atau pengumuman dari pihak PLN kapan kebijakan pemadaman bergilir akan berakhir.
Sekali padamn listrik bisa memakan waktu 1 jam dan dalam sehari pemadaman listrik bisa sampai lima kali.
“Sehari bisa 5 kali mati lampu,” keluh Surya, warga Desa Serdang Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Sabtu (15/6/2024).
Surya kecewa lantaran tidak ada pemberitahuan dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengenai jadwal pemadaman bergilir, termasuk kapan kondisi itu akan berakhir.
“Kalau memang akan ada pemadaman, mohon informasikan supaya bisa siap-siap, misalnya menyetok masak nasi dan air,” katanya.
Lita, warga lainnya, juga merasakan pemadaman listrik hingga lima kali dalam sehari di tempat tinggalnya.
“Biasanya, padam yang pertama sampai 1 jam lamanya. Kemudian, padam yang kedua, sekitar 30 menit,” ujar warga Desa Meranti ini.
Menurut Lita, lingkungan tempat tinggalnya temasuk sering padam listrik.
Dampaknya, ia sampai harus tidak masak.
“Kalau lagi ada gangguan apa gitu, terus pemadaman bergilir, daerah rumah saya ini sepertinya kena jatah paling banyak,” keluhnya.
Rizky, warga Desa yang sama kecewa dengan pemadaman bergilir yang sering terjadi, sementara tarif listrik naik.
“Tarif listrik naik terus, tapi sebagai pelanggan tetap merasakan listrik mati,” ujar Rizky.
“Rata-rata sehari ini saja sudah lima kali mati listrik dengan durasi lamanya mati yang berbeda, selain menghambat warga beraktivitas yang selalu menggunakan listrik, pemadaman listrik seperti ini dapat merusak alat elektronik, seperti televisi dam kulkas,” ungkap Rizky. (Edi/Syaf)