TASLABNEWS ASAHAN-Sejumlah Kepala Sekikak (Kepsek) SD dan SMP tuding Disdik Asahan monopoli lembar soal ujian siswa. Dimana oknum pejabat di Disdik meminta uang kepada kepsek Rp19 ribu untuk soal ujian siswa.
Dari informasi yang diperoleh dari beberapa Kepala SD dan SMP Negeri di Kabupaten Asahan menyebutkan bahwa pengadaan lembar soal ujian tengah semester dan semester hanya dilakukan oleh pihak Dinas Pendidikan Asahan.
Untuk biaya penggandaan lembaran soal ujian itu, pihak sekolah harus menyetorkan Rp19.000 per siswa kepada pihak Disdik Asahan.
“Lembar soal ujian sering kurang yang kami terima. Terpaksa kami mengeluarkan biaya lagi untuk penggandaan lembar soal ujian agar cukup dengan jumlah siswa yang mengikuti ujian,” keluh seorang Kepala sekolah SMPN di Kabupaten Asahan yang tak ingin namanya disebutkan dalam pemberitaan
Hal yang sama di sampaikan salah seorang Kepsek SD. Menurut nya, selain sering kurang lembar soal, kualitas kertas yang di gunakan tidak standard.
“Selain sering kurang lembar ujian, kertas yang di gunakan juga tidak bagus, tidak sesuai dengan kos yang di keluarkan,” terang kepsek tersebut.
Lanjutya lagi, kembaran soalnya dari jenis kertas ubi. Cetakannya juga tidak bagus. Pas ujian, sering jumlah lembaran soal yang kami terima tidak sesuai dengan siswa yang ikut ujian. Terpaksa kami keluarkan biaya lagi untuk penggandaan lembaran soal itu,” tuturnya.
Menurutnya, jika penggandaan lembaran soal dilakukan pihak sekolah, biayanya lebih kurang Rp10.000 per siswa.
Selain itu mereka (Disdik) tidak profesional, pihak sekolah harus mengambil lagi lembaran soal ke sanggar, ini juga akan menambah biaya tak terduga.
Saat hal ini coba dikonfirmasi ke Kabid Pendidikan SD dan SMP Disdik Asahan, menurut salah seorang pegawai Kabid sedang tidak ada karena ada kerjaan. (Edi/mom)