TASLABNEWS, ASAHAN-Aktivis di Kabupaten Asahan mengancam akan melakukan aksi demontrasi ke kantor Gubernur Sumatera Utara.
Hal ini terkait banyaknya keluhan warga yang berprofesi sebagai petani yang terancam gagal panen akibat dugaan pembuangan limbah yang dilukakan diduga oleh pihak Pabrik PT Mandiri Abadi Sawit Sejati (MASS) yang terletak di Desa Perjuangan, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batubara ke Aliran Sungai Sei Kasim di Desa Gajah, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan.
Itu dikatakan aktivis di Kabupaten Asahan Muhammad Syafii, Rabu (12/06/2024).
Muhammad Syafi’i Ketua Umum Ikatan Pemuda Mahasiswa Asahan Tanjungbalai Batubara (Ipm Astara) berjanji akan menuntaskan kasus tersebut.
“Saya berjanji kepada masyarakat akan segera menuntaskan kasus ini jika bupati Asahan tak memandang penting perkara ini, saya akan bawa persolan ini ke Gubernur Sumut. Minggu depan saya akan menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur dan Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Utara” pungkasnya.
Sebelumnya masyarakat Desa Gajah dan Desa Sukajadi, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan telah menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor PT Mass, kantor Bupati dan Mapolres Asahan terkait dugaan pembungaan limbah tersebut.
Akibat limbah tersebut masyarakat terancam gagal panen, ribuan ekor unggas mati, biota air juga mati.
Namun pihak perusahaan tak menghiraukannya, tetap saja membuang limbah di areal persawahan penduduk di dua desa tersebut.
Dari pantauwan taslabnews saat di lokasi, Rabu 12/06/2024 pukul 07.30 Wib, aliran sungai Sei Kasim itu berwarna hitam Pekat dan bebuih di duga akibat limbah PT Mass.
Paini (40) Warga Desa Gajah Kampung Jati Rejo kepada awak media mencurahkan rasa sedihnya lantaran sawah yang di milikinya tidak bisa di tanami padi akibat limbah.
“Bagaimana kami mau nanam padi pak, air sungai masih seperti ini, kalau kami paksakan menanam yang ada padi kami mati. Tolonglah pak Bupati Asahan selamatkan kami dari kezaliman PT Mass jangan diam aja bapak. Kemarin kami sudah demo ke kantor bapak tapi kenapa reaksi bapak gak ada. Tolong selamatkan kami pak,” keluh Paini.(Edi/Syaf)