TASLABNEWS, ASAHAN-Kelompok Mahasiswa yang tergabung dalam wadah Ikatan Pemuda Mahasiswa Asahan, Tanjungbalai dan Batubara (IPM ASTARA) Kamis (28/03/2024) menggelar aksi unjuk rasa dihalaman kantor Dinas Kesehatan dan DPRD Asahan. Mereka mendesak Bupati H. Surya Bsc dan DPRD segera mencopot Dr Hari Sapna dari jabatan Kepala Dinas.
Muhammad Syafi’i Ketua Umum Ipm Astara dalam orasinya mengatakan dirinya bersama rekan rekan kecewa dengan kinerja Kadis kesehatan Kabupaten Asahan yang dinilai bobrok dan tidak menghiraukan kepentingan masyarakat.
Hal tersebut dibuktikan dengan dua bocah yang tertimpa musibah di gigit anjing (Rabies) satu dari bocah tersebut telah meninggal dunia lantaran tidak mendapatkan solusi (penanganan secara maksimal).
M. Syafi’i juga mengatakan Kadis Kesehatan telah menghambur hamburkan APBD tahun 2024.
“Untuk apa anggaran Pengadaan Obat PKD (Pos Kesehatan Desa) sebesar Rp2.609.383.380. Anggaran Double Cabin pada Ambulance Puskesmas pada kegiatan pengembangan Puskesmas sejumlah Rp2.009.700.000. Anggaran pengadaan Suplemen dalam upaya penurunan Stunting Rp400.195.385. dan Anggaran Bahan Medis Habis Pakai Pos Kesehatan Desa (BMHP PKD) Rp1.881.505.384. pada dinas kesehatan. Kami menilai anggaran sebanyak itu tidak tepat pada sasarannya bahkan kami menduga ada niat terselubung Dr Hari Sapna untuk menelan APBD pada tahun 2024 ini,” triak M. Syafi’i.
Setalah 1 jam berorasi kadis kesehatan yang di wakili Kasi mencoba untuk memberikan klarifikasi namun pendemo menolaknya. Sementara itu saat dikantor DPRD Asahan pengunjuk rasa juga tidak mendapatkan tanggapan, sehingga massa memaksa masuk dan menduduki ruang komisi B DPRD Kabupaten Asahan. (Edi/Syaf)