TASLABNEWS, ASAHAN-Warga di Desa Meranti, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) resah. Sebab, distribusi air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Silaupiasa mati. Akibatnya untuk keperluan Mandi, Nyuci, Kakus (MCK) warga terpaksa beli air galon.
Seorang warga mengaku bernama Ari mengatakan, air mati sejak Minggu (18/02/2024) hingga Selasa (20/2). Akibatnya, mereka terpaksa membeli air galon isi ulang untuk kebutuhan, seperti mandi, memasak, hingga mencuci pakaian.
“Kalau begini terus, kami bisa tekor. Padahal kami setiap bulan sudah membayar iuran untuk berlangganan air PDAM,” katanya.
Ari mengaku, dia bersama warga di perumahan tempat tinggalnya sudah berupaya menghubungi call center dan pengaduan pelanggan melalui website resmi, namun hingga kini belum juga ada tindakan.
“Kondisi seperti ini bukan kali ini saja, pernah juga terjadi. Biasanya, kalau kita hubungi, langsung direspons sama mereka (PDAM) dengan mengirimkan mobil tangki berisi air bersih, tapi ini sudah dua hari tidak ada,” ucapnya.
Mewakili warga di perumahannya, Ari berharap ada solusi dari pihak PDAM Tirta Silaupiasa terkait permasalahan distribusi air ke tempat tinggal mereka. Apalagi mereka rutin membayar iuran sebagai kewajiban sebagai pelanggan.
“Harusnya jangan begini, lah. Kita sebagai pelanggan selalu memenuhi kewajiban. Ini sudah tiga hari belum hidup. Kita harap segera ada solusi, karena kita sangat butuh air untuk kehidupan sehari-hari,” tandasnya.
Warga selaku pelanggan Air PDAM mengeluh karena tidak dapat melakukan aktifitas seperti mencuci, membersihkan diri dan aktifitas dalam rumah tangga lainnya, karena air adalah kebutuhan utama.
Hal yang sama terjadi di kantor Camat Meranti. Salah seorang pegawai yang namanya tak mau di sebutkan mengatakan, saat ini berlangsung penghitungan suara pemilu tingkat kecamatan.
“Saat ini di kantor camat ada penghitungan suara tingkat kecamatan untuk Pleno pemilu 2024. Tapi air tidak ada, peserta rapat pleno pasti mengunakan air untuk kebutuhan pribadi, seperti mengambil air wudhu, membuang air kecil dan sebagainya, yang membuat rapat pleno tidak kondusif,” terangnya.
Sementara saat akan di konfirmasi ke kantor PDAM Tirta Sulaupiasa (20/2) yang terletak di Jalan Karya Dusun 4, Desa Meranti, Kabupaten Asahan tidak di temukan satupun pegawai. (Edi/Syaf)