TASLABNEWS, ASAHAN-Proyek drainase sepanjang lebih kurang 300 meter di lingkungan 3 dan 6 Kelurahan Binjai Serbangan, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan diduga dikerjakan asal jadi.
Proyek yang bersumber dari APBD Kabupaten Asahan 2023 di Dinas PUPR Kabupaten Asahan itu jadi perbincangan warga.
Hal ini dipicu karena pengerjaan drainase diduga asal jadi. Pasalnya pembuangan air warga tak mampu mengalir dengan lancar, padahal sistem drainase menurut masyarakat berfungsi mengalirkan air bukan untuk menggenangi.
“Percuma saja anggaran APBD Kabupaten Asahan dikuncurkan fantastis untuk pengerjaan drainase sebab parit yang di bangun ini tidak mampu mengaliri air kotoran warga ke permukaan lebih rendah,” kesal warga, selasa (12/12/2023).
Warga yang enggan disebut ini khawatir genangan air bisa mengundang sarang nyamuk demam berdarah dengue (DBD) serta dampak lainnya kepada masyarakat.
“Seharusnya aliran air mengalir dari atas menuju sungai serdang, ini malah sebaliknya air masuk ke pemukiman warga,” kata warga.
Ia juga mengatakan sewaktu pekerjaan berlangsung campuran semen dan pasir tidak sesuai, bahkan tidak di lantai serta di samping kiri bawa drainase peyemenan tidak merata sehingga masih banyak terlihat batu.
“Bangunan drainase diduga cepat rusak, selain pengerjaan asal jadi bahan yang di gunakan tidak sesuai SOP, sepanjang drainase bisa di lihat bagian bawa semua belum di plaster,” ucapnya.
“Baru siap satu bulan, sewaktu serah terima antara kontraktor dan PUPR Kabupaten Asahan, saya sudah tegur pihak PUPR ini kan belum selesai masih banyak yang belum di plaster dan lantai tidak di semen, namun mereka mengatakan akan segera di perbaiki, namun sampai sekarang belum juga di perbaiki,” terangnya.
Selain itu juga dari hasil peninjauan taslabnews di lokasi kegiatan tidak di temukan papan nama (plank proyek) di duga sudah di copot, karena dari informasi warga plank proyek berada di ujung dekat perumahan. Namun saat di cek keberadaan plank sudah lenyap. (Edi/Syaf)