TASLABNEWS, ASAHAN-Massa ikatan pelajar Al Washliyah Provinsi Sumatera Utara menggelar aksi serentak di Jakarta dan Asahan pada hari dan jam yang bersamaan. Mereka meminta agar penegak hukum memenjarakan Bupati Asahan terkait Kadus HGU PT BSP.
Massa PW IPA Sumut menggeruduk gedung tower bakrie dan gedung KPK RI, mereka menuntut agar persoalan HGU 1408 Ha di Asahan harus terbuka dan jangan di permainkan oleh PT BSP dan Bupati Asahan, terkhusus di Kelurahan Selawan yang hari ini di atas HGU tersebut ada SPBU yang sampai saat ini tutup karena belum selesai permasalahanya.
Ahmad Irham Tajhi sekretaris PW IPA Sumut yang juga kordinator aksi serentak tersebut menyebutkan bahwa ini adalah upaya kami untuk membela kepentingan masyarakat Asahan bahwa kami tidak mau perusahaan di pertuankan oleh Pemerintah Kabupaten Asahan.
PW IPA Sumut sudah berupaya untuk komunikasi dan meminta pertanggung jawaban pada PT BSP Kisaran namun tidak diberikan data yang sebenarnya.
“Maka kami hari ini mendatangi gedung Bakrie Tower untuk melanjutkan aksi kami atas dugaan penyelewengan wewenang dan dugaan manipulasi data oleh koperasi karyawan (Kopkar) PT BSP Kisaran di Kelurahan Selawan,” ‘sebut Irham.
Diketahui PW IPA Sumut melakukan aksi pertama di depan kantor BPN Sumut dan kantor MAPOLDA sumut.
Di tempat yang sama Ketua PW IPA Sumut Mhd Amril Harahap dalam orasi meminta agar PT BSP terbuka atas pembebasan HGU 1.408 Ha tersebut serta tidak mencari keuntungan atas pelepasan HGU itu baik dari pemerintah maupun PT BSP sendiri terkhusus di Kelurahan Selawan, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan yang hari ini di atasnya berdiri SPBU. Karena sesuai dengan surat keputusan menteri negara agraria/kepala badan pertanahan nasional nomor 66/HGU/DA/85/B/5 bahwa sudah seharusnya HGU itu di lepaskan karena untuk pengembangan Kota Kisaran,” ujar Amril.
Hal yang sama juga di sebutkan masa aksi di depan kantor KPK RI. Mereka menduga bahwa Bupati Asahan dan beberapa jajaran OPD termasuk Wakil Bupati Asahan dan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Asahan ikut serta diduga menerima suap dari PT BSP Kisaran untuk memuluskan aksi jahatnya yang tidak memikirkan kepentingan masyarakat Asahan.
Amril dan seluruh masa aksi berteriak meminta agar pimpinan KPK RI memanggil Bupati Asahan dan jajaran OPD yang terlibat dalam dugaan suap tersebut.
Di kedua tempat ini Pengurus PW IPA Sumut menyerahkan surat pernyataan aksi yang di terima oleh perwakilan masing-masing pimpinan lembaga serta melakukan diskusi untuk tindak lanjut aksi tersebut.
Di Bakrie tower aksi di terima oleh Aditia dan beberapa staf mewakili pimpinan bakrie tower, di KPK RI perwakilan aksi di terima oleh Humas KPK RI.
Masa aksi meminta agar hal ini segara di tuntaskan kalau tidak mereka akan turun kembali mengepung bakrie tower dan gedung KPK RI pada dua minggu yang akan datang.
Sementara di Kabupaten Asahan, puluhan kader dan pengurus ikatan pelajar al washliyah melakukan aksi unjuk rasa dengan tuntutan yang sama.
Pantau awak media dilapangan masa aksi yang di pimpin Said ibnu Rulian Ahmad selaku Ketua PD IPA Asahan ini menegaskan bahwa kepentingan masyarakat harus di utamakan oleh Bupati Asahan dan bupati harus terbuka kepada publik terkait pelepasan HGU PT BSP.
“Bupati jangan tutup mata dan membiarkan praktik jahat ini terus berlangsung untuk membodoh bodohi masyarakat Asahan,” ujar Said Ibnu yang di sambut teriakan tangkap Bupati Asahan. (Edi/Syaf)