TASLABNEWS, ASAHAN – Mendekati pergantian tahun baru 2023, harga sembilan bahan pokok di beberapa pasar tradisional Kisaran Asahan , mengalami kenaikan.
Kenaikan harga sembako ini terlihat pada telur, daging ayam, cabai rawit, Bawang merah, bawang putih dan tomat.
Seperti di Pasar Jalan Panglima Polem, pedagang daging ayam bernama Iwan (39) mengaku, menaikkan harga ayam boiler dari Rp22 Ribu menjadi Rp26 Ribu per Kilogram.
Menurutnya, kenaikan tersebut sangat wajar, mengingat jumlah permintaan daging yang semakin banyak, plus ditambah harga ayam yang juga ikutan naik.
“Wong harga ayam naik, ya mau gak mau saya naikkan juga. Apalagi semua orang nyari daging ayam setiap waktu,” kata Iwan sembari melayani pembeli, Sabtu (30/12/2023) pagi.
Sama halnya dengan harga telur ayam, yang kenaikkanya cukup tajam, yakni dari Rp44 Ribu menjadi Rp48 Ribu per papan. Begitu pula dengan gula putih yang ikutan naik, dari Rp16 Ribu menjadi Rp18 Ribu.
Sementara pedagang lainnya, Nababan (43) memgatakan bahwa kenaikan harga bahan pokok tersebut sudah terjadi sejak kenaikan sejumlah bahan pokok sejak sepekan terakhir.
Namun, lonjakan harga terjadi tidak sekaligus, melainkan secara bertahap.
Kata dia, kenaikan harga yang paling dominan memang terjadi pada bawang merah dan bawang putih, yakni dari Rp32 Ribu menjadi Rp44 Ribu per Kilogram.
Khusus harga cabai rawit, diakuinya mengalami kenaikan secara fantastis, lantaran panen cabai yang gagal akibat intensitas hujan yang sangat tinggi.
“Cuacanya ekstrim, karena habis panas langsung hujan deras. Nah hujan ini yang membuat cabai busuk sehingga para petani gagal panen, dampaknya harganya fantastis,” tandasnya.
Sedangkan warga yang bernama ibu Norma (60), warga Air joman, berharap agar harga sawit juga mengalami kenaikan.
“Sawet murah trek lagi, yang punya bank sambat, kalau bisa harga turun sawit dinaikan, tiap hari harga sembako naik, Harga telor naik 1 butir yang tadinya Rp1.500 menjadi Rp2.000. Beras 5 kg sekarang Rp70 Ribu, gula putih biasanya paling mahal Rp14 Ribi, sekarang jadi Rp20 Ribu. Yang stabil minyak makan Curah,” terang Bu Norma.
Terhadap kenaikan sejumlah harga sembako, Kepala Dinas Koprindak kabupaten Asahan Ilham menjelaskan, kenaikan harga bahan pokok memang selalu terjadi saat momen tahun baru.
“Hal itu juga tak lepas dari meningkatnya daya beli masyarakat. Sehingga membuat penawaran harga di pasaran naik,” ujarnya.
Hanya saja, ia meyakini, harga bahan pokok akan kembali normal setelah pergantian tahun.
“Sudah menjadi fenomena ketika menjelang hari raya atau pergantian tahun, harga-harga sembako pada naik semua. Ditambah lagi cuaca yang kurang bersahabat membuat banyak hasil pertanian, perkebunan menjadi rusak dan gagal panen,” tutupnya. (edi/mom)