TASLABNEWS, ASAHAN-Muhamad Wafi (18) menjadi korban penikaman dan perampokan yang terjadi, Minggu (05/11/2023) sekira pukul 02.00 dini hari, di sekitar pabrik benang, Kelurahan Sidomukti Kisaran Barat. Ia dan keluarga tidak melapor ke polisi karena takut repot.
Informasi diperoleh, ia merupakan warga Jalan Mararusli, Gang Getek, Lingkungan 3, Kelurahan Mutiara, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumatra Utara.
Saat ditemui di ruang melati RSUD H Abdul Manan Simatupang Kisaran, ayah korban Wahyudi (44) seorang penjahit sepatu, Selasa (7/11/2023) mengaku, kalau lapor polisi takut di kenakan biaya dan bertele-tele.
Sementara Muhamad Wafi mengaku, awalnya dirinya bersama 2 temannya yakni Adi dan Andri akan pulang ke rumah setelah sebelum ya nongkrong di simpang Perda tempat kawan mereka.
Selanjutnya Wafi dan 2 temannya pulang dengan menggunakan sepeda motor vario berboncengan 3 dan sampai di tempat kejadian, tiba tiba datang sebanyaknya 6 orang dengan mengendarai 3 sepedamotor langsung memepet sepedamotor mereka dan langsung merampas tas ransel yang di bawa mereka.
Karena akan di rampok, Wafi dan ke dua temannya melawan sehingga Wafi terkena tikaman di bagian paha sebelah kanan sebanyak 3 kali.
Bukan itu saja, Wafi juga mendapatkan bogeman di seluruh tubuhnya dan hal yang sama terjadi kepada ke dua temannya.
“Aku ditikam 3 kali, bagian paha mengunakan celurit, dua teman ku hanya kena bogem,” terang Wafi.
Sementara dari keterangan orang tua korban Wahyu mengaku memang tidak melaporkan ke polisi, selain nanti buat repot takut nanti di kenakan biaya (uang).
“Biarlah kami pasrah, semoga tidak ada lagi korban seperti anak saya, saya berharap pihak polisi untuk sering patroli di tempat rawan seperti kawasan pabrik benang,” ucap Wahyu.
Kapolsek Kisaran Timur Iptu Pane, mengatakan saat di konfirmasi mengatakan kalau ayah korban salah prepresi.
Pihak polisi tidak ada mengutip biaya untuk warga yang melapor bahkan akan di permudah.
“Bagai mana kita mau menangani kasus kalau korban saja tidak melapor,” ungkap Iptu Pane. (Edi/Syaf)