Wanita salihah adalah ibu atau calon ibu dari anak-anak yang akan bertumbuh menjadi generasi penerus yang saleh dan salehah.
Namun sebelum itu, wanita solehah juga harus menjadi istri solehah bagi suaminya. Maka eksistensi wanita solehah adalah bersifat an sich untuk membangun keluarga seorang Muslim.
Oleh: Nazwar SFill MPhil
Zaid Susanto, dalam mensyarah Kitab berjudul “Sifat Istri Solehah” Karya Abdur-Rozzaq dalam pengajian Kajian Muslimah Pagi Masjid UGM Yogyakarta, menyampaikan tiga poin yang menjadi sifat wanita istri solehah sebagai ibu dari generasi masa depan umat Islam, yaitu:
Pertama, pandai memasukkan dan menumbuhkan kebahagiaan ke dalam hati suaminya tatkala ia memandangnya. Rasa suka ke dalam diri suami tanpa rasa angkuh sombong dan sifat tercela lain.
Dalam sebuah Hadits dari Abi Darda’, Rasul ketika ditanya tentang wanita yang baik, Beliau Shallahu ‘alaihi wa sallam menjawab adalah wanita yang pintar membahagiakan suaminya tatkala melihatnya.
Kedua, menaati suaminya tatkala diperintahkan suaminya selama tidak berperkara maksiat.
Prinsipnya setiap perintah yang menyeru kepada kebaikan oleh pemimpin maka harus atau wajib taat, begitu pun sebaliknya, perintah dalam kemaksiatan yang diperintahkan maka tidak boleh ditaati, baik oleh suami, orang tua, atau pemerintah/negara.
Namun, ketidaktaatan tersebut hanya sebatas kemaksiatan yang diperintahkan kepadanya, bukan bersifat membatalkan perintah (kepada kebaikan) yang lain atau seluruhnya.
Ketiga, tidak menyelisihi suami dalam perkara-perkara yang tidak disukai suami.
Semisal suami tidak menyukai istri memakai lipstik di rumah. Atau dalam hal lain, suami tidak menyukai istri untuk mengisi pulsa misal lebih dari seratus ribu, namun jika dirasa berat maka boleh didiskusikan dengan suami.
Di antara yang sangat disayangkan adalah banyak wanita itu tidak kenal dandan atau bersolek kecuali apabila dia akan keluar atau meninggalkan rumah.
Begitu kaki hendak melangkahkan kaki keluar rumah seperti hendak menghadiri acara pernikahan, darma wanita, arisan penuh keindahan, mandi, bersolek sedemikian rupa.
Sebuah peribahasa yang disebut dengan kedunguan seorang wanita, yaitu “kera di rumah dan rusa ketika di luar.”
Wanita yang baik bukanlah wanita yang dungu, semisal di rumah berbau dinosaurus sedang ketika keluar rumah wang luar biasa. (*)