TASLABNEWS.COM, LABUHANBATU – Dalam rangka memperkuat tali silaturahmi, Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PRO JURNALISMEDIA Siber (PJS) Labuhanbatu Raya, dengan sejumlah wartawan atau jurnalis yang berada di wilayah Labuhanbatu Utara (Labura) duduk ngopi bersama di salahsatu warkop di Aek Kanopan, Labura, Selasa (12/9/2023).
Kehadiran pengurus DPC PJS Labuhanbatu Raya tersebut, disambut hangat oleh rekan- rekan media yang aktif bertugas di daerah Labura.
Pada kesempatannya, ketua DPC PJS Labuhanbatu Raya Samuel Tampubolon SH didampingi wakil ketua Ibnul Faried Sitorus SST mengatakan, kehadiran PJS di Labuhanbatu Raya sebagai wadah organisasi profesi Pers yang memiliki visi Terwujudnya Transformasi Jurnalis Berintegritas, Kompoten dan Frofesional.
Menurutnya, PJS dibentuk dengan tujuan agar setiap jurnalis menjadi kompeten dibidang Jurnalistik dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan Jurnalistik dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Jurnalistik yang berjenjang, sebelum Jurnalis mengikuti uji Kompetensi wartawan (UKW).
“Kehadiran PJS nantinya dapat mengikis stigma buruk yang dijuluki sebagai Jurnalis bodrex, jurnalis abal-abal serta julukan lainya yang mengakibatkan kesenjangan diantara sesama pekerja Pers”, kata Samuel sembari menyampaikan salam dari pengurus DPD Sumut.
Samuel juga menyampaikan, atas permintaan dari Sekretaris DPD Sumatera Utara Sofyan Siahaan agar dibentuk kepengurusan DPJ PJS di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) dan DPC PJS Labuhanbatu Selatan (Labusel).
“Dengan harapan, rekan -rekan Jurnalis yang ada di Labura dapat turut bergabung di PJS dan menyukseskan kehadiran PJS sebagai wadah organisasi Pers yang waktu dekat ini akan menjadi konstetuen dari Dewan Pers,” tandasnya.
Sementara, Sulaiman Sitorus salahsatu wartawan media elektronik yang aktif bertugas di Labura menceritakan kisah singkat perjalananya di dunia Jurnalis.
Sulaiman, sudah lebih 30 Tahun berkecimpung di Dunia Pers. Awalnya, Sulaiman menjadi seorang Jurnalis di salahsatu media Televisi di Kota Medan.
Sulaiman juga menceritakan, dirinya turut merasakan getaran bencana alam gempa dan Tsunami di Aceh hingga wilayah Medan, Sumatera Utara.
“Saat itu rekan- rekan Jurnalis saat bersama- sama di depan Kantor media SIB sedang makan bubur yang sering melintas dengan mengenakan gerobak jalan. Tiba- tiba saja, terasa getaran Gempa sunami Aceh. Hampir semua wartawan yang ada di kota Medan berangkat ke Aceh untuk melakukan peliputan peristiwa Gempa Aceh kala itu,” kenang Sulaiman.
Sulaiman teringat betapa sulitnya akses untuk mendukung kinerja wartawan kala itu seperti, pengambilan gambar dan mengirim bahan untuk dijadikan berita.
“Saat itu tidak seperti perkembangan wartawan saat ini, yang begitu mudahnya dengan menggunakan berbagai jenis Handphone Android langsung bisa bekerja, dari pengambilan gambar dan sebagainya karena kecanggihan teknologi,” ungkapnya.
Sulaiman berharap kepada rekan-rekan muda yang mulai berkecimpung di dunia jurnalistik, agar selalu semangat dalam menggali dan menyebarluaskan informasi yang bermanfaat, berimbang dan akurat kepada masyarakat luas.
“Kepada seluruh wartawan baik media cetak dan elektronik yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara, untuk tetap menjaga tali silaturahmi dan kekompakan agar soliditas tetap terjaga,” pungkas Sulaiman. (CS/Syaf)