TASLABNEWS, LABURA-Wakil bupati Labuhanbatu Utara (Labura), H. Samsul Tanjung, membuka kegiatan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Labuhanbatu Utara, Rabu (23/8/2023).
Acara kegiatan forum koordinasi percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan oleh BKKBN Provinsi Sumatera Utara itu, juga turut dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provsu Dr. Muawar Ibrahim.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Labura H. Samsul Tanjung, mengatakan stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak berusia di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama dan infeksi berulang terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.
Penurunan stunting merupakan salah satu program Presiden nomor 72 tahun 2021, tentang percepatan penurunan stunting. Implementasi dari peraturan tersebut adalah rencana aksi nasional pasti sebagai pedoman bagi pemerintah pusat, daerah hingga level desa dalam melaksanakan program penurunan stunting.
Wabup juga menyampaikan, bahwa Pemkab Labura memiliki komitmen tinggi dalam percepatan penurunan stunting. Hal ini terbukti dari capaian prevalensi stunting di Kabupaten Labura. Di mana target nasional penurunan stunting di tahun 2024 harus mencapai 14 %, sedangkan Labura berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia mampu menurunkan angka stunting dari sebelumnya 30,9 persen di tahun 2021 menjadi 7,3 persen di tahun 2022.
Di akhir sambutannya, Wabup berharap seluruh stakeholder dan mitra kerja dapat saling bahu membahu dan berupaya terus untuk menurunkan angka stunting di Labura hingga zero stunting pada tahun 2024 mendatang.
Kepala BKKBN Pemprovsu, Dr. Munawar Ibrahim, dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Kabupaten Labura yang cepat melakukan penurunan angka Stunting dan memberikan apresiasi atas kerjasama antar lembaga dengan baik.
Dikatakan Dr. Munawar Ibrahim, stunting salah satu faktor yang memengaruhi kualitas sumber daya manusia unggul.
Menurut hasil survey SSGI tahun 2022 angka prevalensi stunting di Provsu turun dengan angka 4,7 %, sementara di Kabupaten Labura mengalami penurunan signifikan dari 30,9% pada tahun 2021 menjadi 7,3% di tahun 2022.
“Berdasarkan data hasil verifikasi dan validasi hasil pendataan keluarga sebanyak 51.205 keluarga beresiko stunting, tentunya ini menjadi tantangan ke depan, untuk memberikan perhatikan dengan memberikan tambahan gizi dan pemberian makanan tambahan,” ujar Munawar Ibrahim.
Dr. Munawar Ibrahim juga melakukan audiensi kepada Bupati Labura, Hendriyanto Sitorus usai acara koordinasi percepatan penurunan stunting, berbincang-bincang tentang masalah stunting yang ada di Labura.
Tampak hadir di acara itu kepala Bapeda Labura, M.Ikhwan Lubis, ST, Kadinsos Jhon Feri, Kadis PPKB, Erni Malinda Napitupulu, Kadinkes Hj. Nur Jannah, Camat Kualuh Selatan Suwedi, S.Sos, ketua Baznas Labura Sukisman, mewakili dari unsur TNI / Polri, tokoh masyarakat dan tokoh agama. (Cad/syaf)