TASLABNEWS, ASAHAN – Dalam rapat rutin MKKS, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Asahan, Drs H Supriyanto MPd meminta para Kepala SMPN se-kabupaten Asahan untuk tidak sembarangan dan menjaga perkataan kepada wartawan, terkait informasi di lingkungan Dinas Pendidikan kabupaten Asahan.
Itu diungkapkan seorang Kepala Sekolah yang tak ingin namanya disebutkan dalam pemberitaan, kepada kru media taslabnews.com, Sabtu (19/08/2023).
“Kami para kepala sekolah SMPN se-Kabupaten Asahan mengadakan rapat rutin MKKS mengenai sekolah sehat, perkembangan sekolah, pengunaan dana BOS dan kurikulum merdeka di SMPN 1 Simpang Empat pada hari, Jumat (18/08/2023),” terang sang Kepala Sekolah.
Lanjutnya, diakhir acara, Kadis Pendidikan Kabupaten Asahan meminta para kepala sekolah untuk jaga mulut, terkait pemberitaan yang beredar tentang Dinas pendidikan kabupaten Asahan.
“Kepala sekolah meminta kami untuk jaga mulut, jangan suka bercerita kepada wartawan terkait hal-hal yang dianggap prinsipil. Hati-hati berbicara dengan wartawan atau LSM,” ujar Kepala Sekolah tersebut mengulang kata-kata yang disampaikan Supriyanto kepada Para Kepala Sekolah dalam rapat rutin MKKS tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Pendidikan Kabupaten melakukan monopoli pengadaan lembar soal ke seluruh SMPN sekabupaten Asahan dengan biaya sebesar Rp19.000 per lembar kepada seluruh siswa SMPN sekabupaten Asahan. Menurut Para Kepala Sekolah, hal ini sangat merugikan pihak sekolah.
Selain itu ada juga wajib belanja buku pelajaran setiap tahunnya, dengan buku yang sama, sehingga buku yang sama banyak berlebih di perpustakaan. Ini diduga karena setiap belanja buku, akan ada setoran 5 persen dari Pihak sekolah ke Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan.
Menanggapi hal ini ketua Dewan pimpinan Cabang Persatuan Anak Guru Indonesia DPC PAGI Kabupaten Asahan Budi Aula Negara SH, meminta Bupati Asahan, H surya BSc, untuk mengevaluasi Supriyanto sebagai Kadis Pendidikan Asahan yang dianggap tidak becus dalam memimpin bawahann sehingga diduga terjadi hal seperti ini.
Budi juga menyayangkan Kadis Pendidikan Kabupaten Asahan seolah -olah tidak mengetahui hal tersebut di atas, yang malah menyebutkan bahwa MKKS dan KKKS yang bermain di situ.
“Ini artinya Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Asahan mengetahui, malah melemparkan masalah ini ke MKKS dan KKKS. Seolah-olah mereka (MKKS dan KKS) yang bermain,” tukas Budi. (edi/mom)