TASLABNEWS, ASAHAN – Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan mengadakan Rapat kordinasi pemerintah (Rakorpem) di aula kantor Camat Meranti, Senin (05/06/2023) sekira pukul 09.00 wib. Dalam rakorpem tersebut terungkap, akibat berkurangnya Debet air sungai membuat petani terancam tak bisa turun ke sawa.
Kegiatan ini di hadiri Camat Meranti, Kaposiyan Meranti yang mewakili, Danramil 18 Meranti yang mewakili, seluruh kepala desa se Kecamatan Meranti dan korwil instansi yang ada di Kecamatan Meranti.
Dalam Rakorpem yang di laksanakan setiap bulan itu, Kepala Desa Sei Beluru Rahim melaporkan terkait kurangnya debet air di Sungai Sei Beluru di karenakan di tutupnya saluran sungai oleh pembangunan jalan tol.
“Di kwatirkan petani di Desa Sei Beluru dan desa- desa yang di lalui sungai tersebut di Pastikan gagal turun Sawa karena tak ada air,” ucapnya.
“Saluran air sungai Sei Beluru di tutup oleh pembangunan jalan tol yang mengakibatkan debet air tidak cukup,” terang Kepala Desa Sei Beluru.
Dari laporan tersebut Camat Meranti Sugeng Surya Saragih, akan meninjau langsung tempat titik masalah tersebut.
“Kalau tidak ada halangan besok, Selasa (06/06) saya bersama beberapa kepala desa akan langsung melihat titik permasalahannya, dari laporan Kepala Desa Sei Beluru yang di bendung itu wilayah Kabupaten Simalungun, jadi kita harus kordinasi dengan pihak PUPR propinsi,” terang Camat Meranti.
Sementara dari penelusuran awak media taslabnews di lapangan di ketahui di sungai yang di timbun aliranya oleh pembangunan jalan tol di Desa Aluntanjung berada di kecamatan pulau bandreng Asahan,tampak penimbunan di buat gorong- gorong tetapi tidak maksimal. (Edi/Syaf)