TASLABNEWS, ASAHAN-Kabupaten Asahan sebagai daerah yang dikenal dengan daerah religius seakan tercoreng dengan banyaknya tempat hiburan malam yang beredar bebas khususnya di daerah Kota Kisaran yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Asahan. Anehnya, Forkopimda Asahan terkesan bungkam dan tutup mata serta seolah tak mampu mengatasi kondisi ini.
Itu dikatakan Doni Saputra selaku Ketua Umum Aspirasi Pemuda Mahasiswa Sumatera Utara (ASPARA).
“Saya menduga ini telah melanggar Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2018 tentang ketentraman, ketertiban umum, jam operasional dan ini seharusnya sudah menjadi hal yang terbilang serius untuk di tindak oleh aparat penegak hukum hari ini, apalagi pemimpin di kepolisian resort Asahan terbilang masih baru. Untuk meningkatkan popularitas beliau serta agar lebih menjadikan Asahan lebih baik sebagaimana dalam visi misinya yang salah satu adalah daerah yang religius dan berkarakter maka pihak kepolisian harus melakukan tindakan dalam hal ini,” ucapnya.
“Jangan menunggu dikritisi oleh pemuda baru tersadar, ini juga menjadi teguran untuk Pemkab Asahan. Saya mendukung Pemkab Asahan dalam hal penertiban ini, bila perlu cabut izin usaha mereka yang nakal. Belum lagi cerita tentang maraknya narkoba, perjudian serta kenakalan anak remaja yang sering mengganggu aktivitas warga,” tambahnya.
Hal ini menjadi PR besar untuk Forkopimda tentang bagaimana menjalankan amanah sebagai garda terdepan bagian dari pemerintahan untuk melakukan penanganan yang serius.
Sampai dengan saat ini, pengurus ASPARA masih terus melakukan upaya untuk terus mendorong/mendukung Pemkab serta pihak kepolisian dengan berbagai cara supaya ada perubahan yang lebih baik.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Sabtu, (24/6/2023) sekitar pukul 00.00 WIB terdapat beberapa titik tempat hiburan malam yang ada di sekitaran Kota Kisaran dan bahkan salah satu tempat hiburan tersebut berlokasi cukup dekat dengan kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Kecamatan Kisaran Barat.
Di lokasi tempat hiburan tersebut sangat terlihat jelas banyaknya aktivitas pengunjung yang sedang menikmati hiburan ditambah dengan gemerlap lampu dan alunan musik remik sebagai pendukung suasana dan diduga adanya transaksi narkoba di tempat-tempat tersebut. (Ril/Syaf)