TASLABNEWS, ASAHAN – Kurangnya debit air Sungai Bunut membuat Petani padi di Kecamatan Rawang panca arga gagal tanam padi.
Kekecewaan ini disampaikan Ketua Kelompok Tani (Koptan) Tumpang Sari, Paino (65), warga Dusun 7, Desa Rawang Pasar 5, Kecamatan Rawang Panca Arga, Asahan, Sumatera Utara, Jumat (09/06/2023) pukul 14.00 WIB, saat dijumpai di pintu air sadap saluran primer Dusun 8, Desa Rawang Pasar 5.
“Akibat kurangnya debit air Sungai Bunut menyebabkan 5 desa di Kecamatan Rawang Panca Arga dipastikan gagal turun ke sawah,” ungkap Paino
Kelima desa yang dimaksudkan Paino, yaitu Desa Rawang Pasar 6, Rawang pasar 5, Rawang Baru, Rawang Lama dan Rawang Panca Arga.
Paino menuturkan, seharusnya untuk di Kecamatan Rawang Panca Arga pola tanam sudah mulai tanggal 1 sampai dengan tanggal 15 Juni 2023.
“Seharusnya kami sudah turun untuk membibit, tapi karena tak ada air maka tidak bisa terlaksana,” terangnya.
Disebutkan Paino, aaat ini para petani sudah membajak lahannya masing-masing, dan apabila air tidak cukup juga, maka dipastikan gagal tanam padi.
Hal yang sama dikatakan Ucok Saragi, Tokoh masyarakat dan sekaligus Petani warga Dusun 7, Desa Rawang pasar 5.
Dirinya berharap, pemerintah segera tanggap atas apa yang terjadi kepada Petani padi di Kecamatan Rawang panca arga.
Menurut Ucok, jika bendungan yang berada di Sungai Silau difungsikan dan air Sungai Silau dialirkan ke Sungai Bunut maka hal ini bisa di atasi.
“Saya sudah satu minggu membajak sawah, kalau tidak ada air bagaimana mau turun ke sawah. Padahal kami mengandalkan air dari Sungai Bunut, untuk mengebor biaya terlalu besar,” pungkas Ucok. (edi)