TASLABNEWS, ASAHAN – Menindak lanjuti laporan Kepala Desa Sei Beluru Rahim pada Rakorpem, Senin (5/6/2023) di aula kantor camat Meranti Asahan, Sumatera Utara, pada Selasa (6/6/2023) sekira pukul 09.00 wib, 5 kepala desa di Kecamatan Meranti meninjau langsung bendungan yang pecah di Desa Aluntanjung.
Ada pun ke 5 kades tersebut yakni Kepala Desa Sei Beluru, Serdang, Suka Jadi, Air Putih dan Perkebunan Sei Balai.
Kedatangan kelima kades itu di dampingi UPTD pertanian wilayah satu Legiman, Korlu (kordinatir peyuluh) wilayah 1 Kecamatan Meranti Safutri, PPL Desa Air Putih Kartika Kaban, H Siringoringo warga Desa Air Putih dan Afdul Kodir warga Desa Sei Beluru.
Ternyata dari pantuan diketahui bahwa penyebab kurangnya debet air ke sungai Sei Beluru akibat pecahnya bendungan sungai yang seharusnya air bisa masuk melalui pintu Dam di Dusun 1, Desa Suka Makmur, Kecamatan Pulau Bandreng, Asahan.
Dari hasil peninjauan langsung ke lapangan maka disepakati melalui Dinas PUPR Kabupaten Asahan kepala desa yang desanya terdampak dari pecahnya bendungan akan mengirim surat ke Bupati Asahan H Surya Bsc, untuk secepatnya bendungan diperbaiki.
Karena dipastikan kalau tidak segera diperbaiki, masyarakat petani di 5 desa yang ada di kecamatan gagal turun ladang di karenakan tak ada air. Hal ini di sampaikan oleh salah satu kepala desa yakni Guntur Gunawan Kepala Desa Serdang.
“Kami akan kordinasi dengan Camat Meranti dan secepatnya akan mengirim surat kepada Bupati Asahan H Surya Bsc untuk mohon segera memperbaiki bendungan tersebut. Kalau tidak segera di perbaiki di pastikan warga kami gagal turun sawah, dikarenakan tiada air,” terang Gunawan.
Sementara terkait di tutupnya aliran sungai Sei Beluru oleh proyek jalan tol, salah seorang karyawan proyek jalan tol yang mengaku bernama Eko mengatakan, penutupan aliran sungai untuk sementara. Setelah selesai pembangunan penyembrangan jalan tol maka akan di buka kembali.
“Penutupan aliran sungai sementara aja, 2 bulan lagi selesai, setelah itu kami bongkar,” terang Eko. (Edi/Syaf)