TASLABNEWS, ASAHAN – Asri (24) dituduh memukul kepala Abat (42), keduanya warga Dusun 3, Desa Sei Lunang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, dengan menggunakan batu bata. Namun itu dibantah Ayah Asri, yang merupakan Kepala Desa (Kades) Sei Lunang, Sahlan.
Peristiwa tersebut terjadi pada hari, Jumat (12/05/2023) sekitar pukul 10.30 WIB, di Dusun XVIII, Desa Sei Paham, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Keterangan yang diperoleh dari Abat, pemukulan itu berawal dari adanya lima unit truk bahan material bangunan yang akan melakukan bongkar muatan di pinggir jalan lintas yang ramai dilalui orang, depan Sekolah Madrasah Sei Lunang.
Bahan material berupa batu mangga atau batu gunung itu diduga milik Kepala Desa Sei Lunang, Sahlan, yang bermukim di dalam gang.
“Menurut saya, truk material itu bisa masuk ke gang itu. Saya pun melarang supir truk agar tidak buang di sini. Karena banyak orang lewat, anak sekolah banyak, nanti bisa menyebakan kecelakaan,” ujar Abat.
Lanjutnya, karena dilarang, supir truk menghubungi Kades Sei Lunang, yang tak berapa lama kemudian tiba di tempat truk bahan material berhenti.
“Begitu sampai, Sahlan langsung bilang samaku, ‘tidak ada di sini preman! Dasar kau (Abat) orang gila!’ Kades terus memakiku. Terjadi perang mulut antara saya dan Kades, tapi tak berlangsung lama karena dilerai warga,” tutur Abat.
Tanpa sepengetahuannya, dari arah belakang Asri mendekat dan mendadak memukul Abat. Akibatnya Abat terduduk lemas dengan kepala bengkak.
“Untungnya kembali warga langsung melerai. Kalau tidak diLerai warga, kuduga Asri masih akan pukul saya dengan batu bata,” tukas Abat.
Tidak terima dipukul oleh Asri, pada hari itu juga, Jum’at (12/05/2023) sekitar pukul 14.00 WIB, Abat membuat laporan ke Polsek Sei Kepayang dengan Nomor ST PL/73.A/V/2023/SU/RES ASH/SEK SEI KEPAYANG.
“Saya berharap Polisi segera mengusut perkara ini. Takutnya nanti Asri akan lebih berlaku sewenang wenang kepada warga yang lain, dikarenakan dia (Asri) Anak Kades,” sebut Abat.
Sementara Kades Sei Lunang saat dikonfirmasi kru media, membantah tuduhan adanya pemukulan terhadap Abat yang dilakukan oleh anaknya, Asri.
Melalui SMS, Sahlan mengatakan bahwa saksi yang di lokasi kejadian mengaku tidak ada melihat anaknya melakukan pemukulan terhadap Abat.
“Malah sebaliknya, Asri yang dikeroyok oleh Abat beserta saudaranya,” ucap Sahlan.
Lanjutnya, pengeroyokan itu menyebabkan anaknya mengalami memar/bengkak-bengkak pada dahi, kepala, pinggang dan dada.
“Bukan itu saja, saya sebagai kepala desa amat terhina dan tercemar nama baik saya karena makian yang dilontarkan oleh saudara Abat. Saya di bilang penghulu PKI, penghulu B**i,” ungkapnya.
“Padahal terkait peletakan bahan material bahan bangunan itu, saya sudah dapat ijin dari kepala sekolah,” terang Sahlan yang juga mengaku bahwa permasalahan itu telah dilaporkannya ke Polres Asahan. (edi)