TASLABNEWS,ASAHAN – Kebijakan Bupati Asahan yang akan mengalokasikan APBD Asahan senilai Rp20 miliar untuk pembangunan menara Masjid Agung H.Achmad Bakrie Kisaran banyak menimbulkan pro dan kotra di tengah-tengah masyarakat.
Hal ini juga mendapatkan tanggapan dari pimpinan daerah Ikatan pelajar Al Washliyah (IPA) Kabupaten Asahan. Ia menganggap bahwa program bupati Asahan membangun menara Masjid Agung H. Achmad Bakrie Kisaran tidak membuat masyarakat Asahan sejahtera.
Itu dikatakan Ketua Al Washliyah Kabupaten Asahan Said Ibnu Rulian Ahmad, Sabtu (29/04/2023). Ia menyampaikan bahwa program membangun menara masjid setinggi 99 Meter itu memang efesien untuk menambah daya tarik masyarakat berwisata religi ke Asahan namun untuk saat ini belum saatnya, karena masyarakat Asahan sedang menderita karena infrastruktur jalan dan pendidikan yang carut marut dan tidak layak.
“Kabupaten Asahan ini memiliki 25 kecamatan. Namun di beberapa kecamatan tersebut masih banyak infrastruktur Jalan yang hancur bahkan sulit dilewatin, padahal insfratruktur jalan adalah lumbung dari pada perekonomian masyarakat. Kalau jalannnya sulit maka ekonomi masyarakat pasti juga sulit, dan kalau jalan ya hancur bagaimana mau melihat menara mesjid seharga Rp20 Milyar. Saya termasuk masyarakat yang setiap hari ya melawati jalan yang tidak layak selama bertahun tahun,” tambah ibnu.
Disamping itu Pengurus PD IPA Asahan sangat menyanyangkan sikap Bupati Asahan yang tidak bijak sana mengelola anggaran APBD Asahan. Ia berharap Bupati Asahan bisa memikirkan ulang tentang progres tersebut. dan hal ini juga seharusnya mendapatkan perhatian dari seluruh anggota DPRD Asahan sebagai lembaga pengawasan dan penyambung lidah masyarakat Asahan agar menolak progres tersebut karna tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Asahan saat ini.
Mereka juga mengingatkan kepada Bupati Asahan yang sudah mau memasuki penghujung masa jabatannya, selaku Kepala Daerah seharusnya membuat program yang pro dan bermanfaat sesuai dengan visi Asahan yang Sejahtera, agar kabupaten Asahan bisa menjadi kabupaten percontohan untuk daerah lainnya, program pembangunan menara seharga Rp20 Milyar ini ibarat mengasih bedak untuk nenek nenek yang sudah tua.
“Artinya luarnya saja yang bagus namun di dalamnya sudah layu dan sulit untuk berjalan, begitulah kira kira analogi kalau benar terjadi pembangunan menara mesjid ini dengan anggara Rp20 Miliyar Rupiah,” tutup Ibnu didampingin pengurus. (Edi/Syaf)