TASLABNEWS , ASAHAN – Mahalnya harga pupuk subsidi di tambah dengan membeli pupuk subsidi harus pakai gandengan membuat hasil panen padi warga Desa Proyek Panca Arga, Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara berkurang.
Hal ini disampaikan oleh salah seorang petani padi bernama Mangasih, Sabtu (1/4/2023).
Dari keterangan Mangasih, di karenakan mahalnya harga pupuk dan kalau membeli pupuk harus pakai gandengan, membuat para petani membeli pupuk tidak sesuai dengan luas lahan persawahan. Alhasil panen padi menjadi berkurang, yang seharusnya 1 Rante maksimal 300 kg, ini hanya 250 kg bahkan ada yang 200 kg.
“Pupuk mahal, beli harus pakai gandengan, saya memupuk di kurangi, jadi hasil panen tidak maksimal, seharusnya 300 kg per rante ini menjadi 250 bahkan ada 200 kg per rante,” terang Mangasih.
Hal yang sama di sampaikan oleh Jhon. Akibat mahalnya harga pupuk membuat petani padi mengurangi porsi memupuk ladangnya dan mengakibatkan pertumbuhan padi tidak maksimal.
“Pupuk jenis Urea digunakan untuk merangsang pertumbuhan anak padi agar tumbuh banyak, dengan di kurangi pupuk tersebut membuat pertumbuhan anak padi tidak banyak, menyebabkan hasil padi sedikit,” terang Jhon.
Saat di tanya harga gabah padi apakah sudah sesuai permintaan petani, ia menjawab harga padi sudah cukup baik, sekarang di sekitaran Rp 5.700 ribu per kg.
Harapan para petani padi, nanti di masa turun ladang harga pupuk subsidi jangan mahal dan tidak ada lagi gandengan kalau membeli pupuk. (Edi/Syaf)