UNTUK menciptakan masyarakat yang mandiri, sejahtera, religius dan berkarakter dibutuhkan perekonomian yang cukup memadai.
Demi mewujudkan itu, Pemkab Asahan telah melakukan berbagai upaya, diantaranya melakukan penyaluran bantuan modal usaha bergulir untuk para pelaku UMKM.
Bantuan tersebut disalurkan melalui Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Asahan. Dimana setiap tahunnya ada puluhan pelaku usaha UMKM di Asahan yang menerima bantuan.
Sekda Asahan Jhon Hardi
mengatakan, Pemkab Asahan sangat serius dalam peningkatan produksi UMKM. Bahkan saat ini ada sejumlah instansi di jajaran Pemkab Asahan yang mengelola peningkatan perekonomian masyarakat dalam sektor UMKM diantaranya Dinas Koperasi dan Perdagangan, Dinas Ketenaga Kerjaan juga Dinas Pertanian.
Sekda Asahan Jhon Hardi mengakui, banyak kendala yang dihadapi dalam upaya untuk meningkatkan perekonomian para pelaku UMKM di Asahan.
Diantaranya adalah rumitnya dalam proses pembuatan perizinan. Selain itu kwalitas atau produk hasil UMKM masih ada yang kalah dengan pelaku UMKM di daerah lain.
Kondisi ini membuat pemasaran hasil produk pelaku UMKM di Asahan kalah bersaing dengan pelaku UMKM dari daerah lain. Namun untuk mengatasi itu, Pemkab Asahan terus berbenah dengan terus meningkatkan pelatihan dan memberikan bantuan serta masukan kepada pelaku UMKM di Asahan. Dengan begitu diharapkan produk UMKM masyarakat Asahan bisa menembus pasar di tingkat provinsi, nasional dan internasional.
Sementara Kasi Penempatan Disnaker Asahan Edhie Catur Prayitno SH MM
mengatakan, di Dinas Ketenaga Kerjaan Asahan ada program dalam peningkatan perekonomian bagi pelaku UMKM di Asahan. Bahkan di dinas ini, para pegawai sering melakukan pelatihan terhadap masyarakat pelaku usaha.
Melalui Dinas Ketenaga Kerjaan, sudah banyak pelaku usaha yang mengikuti pelatihan seperti merakit komputer, menjahit, menggambar tiga dimensi, salon dan masih banyak lagi. Pelatihan ini dilakukan di Semarang, Serang, Bekasi, Bandung dan Medan.
“Para warga yang dilatih itu semua pelaku UMKM bang diantaranya pelatihan mesin bubut yang di gelar Bandung, pelatihan pemeliharaan kendaraan sistem konvensional, pelatihan tune up sepedamotor, sporing blancing, menggambar e dimensi, service sepedamotor, menjahit pakaian wanita dewasa, teknik listrik, las smaw.
Bukan hanya itu, menurut Catur, Disnaker juga mengirim pernah 20 orang untuk mengikuti pelatihan di Bekasi yakni pelatihan web developer, design grafis, mobile programing, perakitan komputer, teknisi Handphone.
Setelah mendapat pelatihan, para pelaku usaha ini diharapkan mampu mengimplementasikan pelatihan yang diterimanya untuk meningkatkan usahanya.
“Nah setelah mengikuti pelatihan, para pelaku usaha ini juga diberikan fasilitas peralatan untuk usaha seperti bidang pendidikan/pelatihan yang mereka ikuti.
“Ada 20 orang warga Asahan yang baru-baru ini mendapat bantuan berupa barang, seperti kulkas, oven, konspesor, Not bok, kursi dan meja. Bantuan barang yang diberikan itu diharapkan bisa membantu warga untuk menjalankan dan memajukan usahanya. Dengan begitu diharapkan pelatihan yang diikuti tidak akan sia-sia,” ucapnya.
Terpisah, Sekretaris Kominfo Arbin Tanjung mengatakan, baru-baru ini Pemkab Asahan memberikan buku tabungan dana pinjaman bergulir kepada puluhan pelaku usaha UMKM yang tersebar di 25
kecamatan di Kabupaten Asahan.
Dimana buku tabungan tersebut berguna untuk transfer biaya bantuan bagi pelaku usaha UMKM dari dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Asahan.
Bantuan bergulir itu bertujuan agar pelaku usaha UMKM bisa memanfaatkan dana
bantuan tersebut untuk mengembangkan usahanya. Hanya saja bantuan bergulir itu harus dipulangkan oleh pelaku usaha.
Agar nantinya bisa disalurkan kembali kepada pelaku UMKM lainnya yang ada di Asahan.
“Dengan begitu, diharapkan para pelaku usaha bisa terus mengembangkan usahanya dan mampu meningkatkan perekonomian mereka,” ucap Arbin.
Masih dari Arbin, sesuai data yang diberikan Dinas Koperasi dan Perdagangan Asahan kepada Kominfo Asahan, besarnya bantuan dana bergulir itu berbeda-beda, ada yang Rp10 juta hingga Rp20 juta per orang. Tergantung jenis usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha UMKM.
“Jadi besarnya jumlah bantuan nggak sama semua bang. Beda-beda jumlah bantuannya. Nah para pelaku UMKM yang sudah menerima bantuan, nantinya
harus memulangkan bantuan tersebut ke Dinas Koperasi dan Perdagangan agar bisa disalurkan lagi oleh dinas untuk pelaku UMKM yang lain,” ucapnya.
Masih dari Arbin, jenis usaha UMKM yang menerima bantuan juga bervariasi. Ada pelaku usaha makanan, dan kerajinan tangan.
Serta ada pelaku usaha lainnya seperti bengkel las, bengkel sepedamotor dan bordir.
Ia menambahkan, bukti keseriusan Pemkab Asahan dalam upaya meningkatkan perekonomian pelaku UMKM di Asahan adalah pemberian bantuan kepada asosiasi tepung serbaguna Asahan beberapa waktu lalu di Jalan Budi Utomo Kelurahan Siumbut-Umbut Kecamatan Kota Kisaran Timur Kabupaten Asahan.
Dimana asosiasi ini berhasil membuat tepung serbaguna untuk membuat tepung KFC, bakwan, bakso, pizza, empek-empek serta roti ketawa.
“Jadi banyak jenis usaha yang dibantu, bukan hanya pelaku usaha kuliner saja, tapi semua jenis usaha,” tambah Arbin yang baru menjabat sebagai Sekretaris Dinas
Kominfo Asahan ini.
Menurut pria yang ramah dan murah senyum ini, semua program pelatihan dan bantuan untuk pelaku UMKM di Asahan ini merupakan
salahsatu program prioritas Bupati Asahan dan Wakil Bupati.
Dimana visi dan misi Pemkab Asahan adalah mewujudkan masyarakat Asahan
Sejahtera, Religius dan Berkarakter.
Masih dari Arbin, di Dinas Pertanian, Pemkab Asahan juga berperan dalam peningkatan sektor pertanian pelaku UMKM. Dimana Pemkab Asahan melakukan pelatihan dalam pengelolaan minyak sawit dan turunannya kepada para petani sawit yang ada di Kabupaten Asahan.
Tujuannya agar para petani sawit tidak hanya berharap dari hasil menjual berondolan sawit saja, namun juga mampu menciptakan hasil produksi pengelolaan minyak sawit dan turunannya seperti membuat sabun.
Bukan hanya itu, Pemkab Asahan juga melakukan pelatihan kepada para petani kelapa di Asahan. Pelatihan yang diberikan adalah pengelolaan dari kelapa seperti
membuat kerajinan tangan dari batok kelapa, membuat kerajinan tangan dari sabut kelapa serta mengelola daun kelapa menjadi sapu lidi dan lainnya.
Selain pelatihan kepada petani sawit dan kelapa, Pemkab Asahan juga memberikan pelatihan kepada petani pisang. Dimana para petani diberikan pelatihan mengelola buah pisang menjadi aneka ragam kripik dan jenis makanan lainnya dari buah pisang.
“Nah selain dilatih mengelola aneka masakan dari bahan dasar pisang, Pemkab Asahan juga memberikan bantuan peralatan dan modal usaha bergulir,” tambahnya.
Di segi peternakan, Pemkab Asahan juga telah melakukan upaya peningkatan perekonomian bagi pelaku usaha. Dimana Pemkab Asahan melakukan pelatihan kepada peternak kambing, domba, ayam, ikan dan sapi.
“Khusus untuk domba, para peternak dilatih bagaimana caranya agar dombanya bisa berbulu lebat dan bulunya bisa dipanen lalu dikelola menjadi benang atau
lainnnya.
“Jadi dari berbagai sektor telah dilakukan Pemkab Asahan untuk membantu para pelaku UMKM di Asahan. Hanya saja dalam upaya tersebut pasti ada kendalanya,”
kata Arbin.
Terpisah, Budi, salah seorang pelaku usaha bengkel las di Kecamatan Kisaran Timur mengaku senang dirinya pernah mendapat bantuan dana bergulir dari Pemkab Asahan. Menurutnya, bantuan tersebut sangat bermanfaat baginya.
“Dengan bantuan itu aku sudah bisa mandiri dalam menjalankan usahaku. Semoga saja bantuan
seperti itu bisa kembali dikucurkan Pemkab Asahan agar aku bisa mengembangkan usaha bengkel
lasku ini,” ucapnya.
Sementara Heru, seorang peternak kambing di Tinggi Raja Asahan mengaku senang karena ia dan
kelompok ternak di desanya pernah mendapatkan bantuan ternak dari Pemkab Asahan.
Sehingga ia dan teman-temannya
yang tergabung di dalam kelompok ternak tersebut kini bisa memiliki ternak dan bisa meningkatkan
perekonomian keluarganya.
“Saat ini kambingku sudah 12 ekor bang, ini berkat bantuan dari Pemkab Asahan kepada kelompok
ternak di desaku. Sekarang kami yang gabung dalam kelompok ternak ini sudah bisa memiliki ternak kambing sendiri dan bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga,” ucapnya.
“Bantuan itu kami terima sekitar tiga tahun lalu, laku masing-masing anggota di kelompok ternak
merawat ternak bantuan tersebut. Setelah memiliki anak, maka anaknya kami bagi dan kami berusaha sendiri untuk mengembangkan ternak kami,” tambahnya. (***)
Catatan
Tulisan ini untuk diikutsertakan dalam lomba karya Hari jadi Kabupaten Asahan yang digelar Pemkab Asahan melalui Dinas Kominfo Asahan.