TAPTENG, TASLABNEWS -Pembangunan Toilet Jamban beserta Sanitasi di Komplek SMK Negeri 3 Tukka sebanyak 4 unit yang menelan biaya sebesar Rp 649.164.000 terus menjadi pembicaraan hangat masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga.
Sarana penunjang Pendidikan yang anggarannya berasal Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Disdik Provinsi Sumut) tersebut, dinilai memiliki anggaran yang cukup fantastis.
“Membangun rumah permanen dengan 3 unit kamar, serta kondisinya sudah sangat bagus, hanya memakan biaya Rp 250 Juta. Jika 2 rumah permanen maka total biayanya Rp 500 Juta. Kok pembangunan Toilet sampai menelan biaya Rp 600 Juta lebih ya,” ujar Pria berambut ikal keheranan, di salah satu Warung Kopi, di seputaran Kelurahan Aek Parombunan, Kota Sibolga, Jumat (16/12/2022).
Hal senada disampaikan Anto, warga Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Menurut dia, pembangunan Toilet Jamban beserta Sanitasi di Komplek SMK Negeri 3 Tukka, Kabupaten Tapteng itu diduga tidak logis, karena bernilai sangat fantastis. Ia meminta pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Disdik Provsu untuk segera turun ke lokasi men-survey dan menyikapi permasalahan ini.
“Saya kira pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara harus secepatnya menyikapi hal ini. Sebab kita menilai ada sejumlah kejanggalan perihal nilai bangunan yang cukup fantastis,” ungkapnya.
Pria yang kerap mengerjakan proyek Pembangunan di Kota Sibolga maupun Kabupaten Tapteng itu membeberkan, ada sejumlah titik bagian bangunan yang menjadi perhatian jika merujuk ke Rencana Anggaran Bangunan (RAB) atau bestek.
“Seperti pemasangan rangka Atap Seng Baja Ringan, kita menduga memakai ketebalan seng 0,27 mm, yang seharusnya 0,30 mm pas,” terangnya.
Juga perihal pemasangan kuda-kuda (Rangka Baja Ringan) yang memakai Galvalume. Seharusnya memakai Zincalume anti karat. Juga perihal penggunaan keramik lantai kamar mandi ukuran 30×30 cm. Penggunaan material ini diduga untuk mengirit biaya pengeluaran Pembangunan.
“Saat sekarang ini, penggunaan lantai keramik ukuran 30×30 Cm sudah sangat jarang dipakai untuk pembangunan rumah atau jenis bangunan lainnya. Jadi bisa membeli keramik lantai dengan harga yang murah,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sibolga Disdik Provinsi Sumut, Elvrida Novianna Sinaga,SP.d beberapa kali ditemui awak media di Kantornya di Jalan Padangsidempuan Kelurahan Sarudik, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah, tidak berhasil ditemui.
“Nanti kita atur waktu yang tenang. Saya pastikan Kita akan berjumpa. Mohon dimaklumi, terimakasih,” tulisnya dalam pesan WhatsApp di Nomor Selular 0812.6262.xxxx kepada awak media ketika mendatangi Kantor Dinas Cabang Sibolga Disprov Sumut, di Kelurahan Sarudik, Kabupaten Tapteng.
Sebelumnya diberitakan, anggaran pembangunan Toilet Jamban beserta Sanitasi di Komplek SMK Negeri 3 Tukka, Sibolga, sebanyak 4 unit dipertanyakan. Pasalnya, anggaran yang diperuntukkan untuk cost pembangunan, dinilai kemahalan (diduga berbau mark up).
Bagaimana tidak, pembangunan yang biayanya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Disdik Provsu) tersebut, memiliki anggaran yang cukup fantastis. Diketahui dari papan informasi pekerjaan, bangunan itu bernilai Rp 649.164.000,- (Enam Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Seratus Enam Puluh Empat Ribu Rupiah).
“Kita menilai, dana yang dianggarkan untuk biaya pembangunan 4 unit Toilet Jamban beserta Sanitasi tidaklah habis. Kita menduga masih tersisa anggaran tersebut jika melihat kondisi fisik bangunan,” ujar Ketua Bidang Investigasi Bara JP, Hotma Purba baru-baru ini.
Salah seorang sumber lainnya juga menjelaskan, sudah melihat langsung kondisi toilet dengan harga ratusan juta itu. Dia mengungkapkan, total biaya pembangunan toilet di SMK Negeri 3 Tukka tersebut, diperkirakan sekitar Rp 450 Juta. Perinciannya, 2 unit Toilet Jamban beserta Sanitasi dengan luas bangunan 5 meter x 12 meter hanya memakan biaya Rp 150 Juta per unitnya (Rp 300 Juta untuk 2 unit).
Ditambah untuk 2 unit toilet jamban beserta Sanitasi berukuran luas 5 meter x 6 meter, ditaksasi membutuhkan biaya Rp 75 Juta per unitnya (Rp 150 untuk 2 unit). Sehingga total yang dihabiskan diperkirakan sebesar Rp 450 Juta.
Kepala SMK Negeri 3 Sibolga, Syafaruddin Siregar,MM saat dikonfirmasi menepis hal tersebut. Ia mengatakan, pihaknya sudah mengerjakan sesuai spek yang diberikan. Bahkan Kuasa Pemegang Anggaran (KPA) itu memerintahkan awak media menanyakan langsung ke pihak Toko Bangunan.
“Silahkan tanya langsung ke Toko-nya. Jika tidak sesuai spek, tuntut dia mengapa dia berikan barang palsu,” sebut Syafaruddin Siregar, MM. Selanjutnya, saat ditanya nama Toko pembelian alat bangunan yang dimaksud, Kepala SMK Negeri 3 Tukka itu enggan memberitahukan, sembari berlalu meninggalkan awak media. (ReS/Syaf)