TASLABNEWS, ASAHAN-Puluhan pekerja pabrik pengolahan kelapa sawit di Asahan, Sumatera Utara, PT Sintong Abadi nyaris terlibat bentrok dengan mahasiswa yang melakukan aksi unjukrasa di depan pintu pabrik yang berada persis di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Desa Hessa Air Genting, Kecamatan Air Batu, Senin (31/10/2022).
Kedatangan mahasiswa untuk menyampaikan orasinya di depan pintu masuk pabrik ini langsung disambut puluhan pekerja di depan pagar dengan mempertanyakan maksud demonstrasi mereka.
“Kami melakukan aksi unjukrasa terkait pencemaran limbah di sungai. Baru lagi kami sampai belum ada menyampaikan orasi, sudah ada puluhan orang di depan menghalang halangi kami. Sepertinya memang dipersiapkan orang pabrik untuk bergesekan sama kami,” kata Muhammad Seto Lubis koordinator aksi mahasiswa kepada wartawan.
Menurut Seto, para karyawan pabrik itu keberatan dengan aksi unjukrasa yang mereka lakukan karena dianggap membuat pekerjaan mereka menjadi terkendala. Kegaduhan dua kelompok masa ini kemudian ditenangkan oleh petugas kepolisian yang memang sudah bersiaga mengamankan jalannya aksi
“Padahal begitu kami sampai, sudah ramai orang – orang pabrik itu mau menyambut. Kami sempat didorong-dorong, ada juga yang mau memukul tapi enggak kena,” ujarnya.
Karena situasi tak kondusif, para mahasiswa ini kemudian memilih membubarkan diri.
Selanjutnya Seto menyampaikan pesan kepada Hinca IP Panjaitan XIII, Anggota Komisi III DPR RI bahwa sebagai perwakilan rakyat yang berasal dari Kabupaten Asahan agar Hinca Panjaitan harus memperhatikan persoalan ini karena dinilai dapat mengancam keselamatan kelestarian lingkungan hidup akibat pencemaran limbah pengolahan pabrik kelapa sawit PT. Sintong Abadi dan dilakukan pembiaran oleh pihak PTPN III Kebun Sei Dadap, aparat penegak hukum, dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Asahan.
“Kami sampaikan pesan kepada bapak Hinca Panjaitan untuk memperhatikan persoalan pembuangan limbah yang diduga secara sengaja dilakukan oleh pihak PT.Sintong Abadi, kenapa kami mengadu kepada bapak Hinca Panjaitan karena kami nilai beliau adalah wakil rakyat yang berasal dari tanah Rambate Rata Raya ini sehingga jangan tutup mata akan persoalan ini,” ucap Seto
Kapolsek Air Batu AKP Rusli Damanik saat dikonfirmasi wartawan mengatakan peristiwa tersebut terjadi karena diduga para pekerja keberatan dengan unjukrasa yang dilakukan. Namun Polisi menyebut tidak ada insiden bentrokan dalam kejadian itu.
“Bentrokan tidak ada, cuma dorong – dorongan biasa itu,” kata Kapolsek.
Ia pun mengatakan, para pekerja pabrik keberatan sebab mahasiswa datang mengatasnamakan masyarakat menyebut adanya pencemaran.
Hanya saja, keributan tersebut tidak lama terjadi. Mahasiswa yang semula berniat menyampaikan orasinya berunjukrasa di depan pintu pabrik akhirnya membubarkan diri. (Edi/Syaf)