TASLABNEWS.COM, LABUHANBATU – Ratusan warga masyarakat Ajamu Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Panai Hulu Reformasi (Gempar) melakukan aksi unjukrasa, mendesak Pemerintah agar segera memperbaiki jalan yang rusak parah di jalan lintas Ajamu, Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara, Kamis (22/9/2022).
Masyarakat yang selama ini mengeluhkan rusaknya akses jalan yang menghubungkan Kota Rantauprapat ke Kota Ajamu, Kota Labuhanbilik, dan Kota Sei Berombang, sudah 7 tahun tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Akibat jalan rusak tersebut, warga sering sekali melihat Truk angkutan buah kelapa sawit terbalik karena sopir tidak mampu mengontrol dan mengantisipasi kondisi jalan.
Kerusakan jalan itu, sangat berdampak pada pendapatan dan perekonomian masyarakat sekitar maupun warga luar terutama, pedagang yang berusaha di Kota Ajamu.
Untuk diketahui, kelas jalan diatur dalam UU No 20 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jalan Kelas III dapat dilalui kenderaan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,100 milimeter, panjang 9.000 milimeter, tinggi 3,500 milimeter dan muatan sumbu terberat 8 Ton.
Namun kenyataannya, kenderaan yang melewati Jalan Lintas Ajamu melebihi tonase di atas 8 ton dan kenderaan yang lewat adalah kenderaan jenis Truk besar atau Tronton yang menjadi penyebab kerusakan jalan tersebut.
Merasa kesal dan kecewa masyarakat beserta beberapa Anggota DPRD Labuhanbatu dalam aksinya juga melakukan penanaman pohon di tengah Jalan Lintas Ajamu yang berlubang dan digenangi air.
Dalam aksinya para demonstran membawa spanduk bertuliskan menuliskan “Pak Gubernur. Jalan Kau Ika Gawat Darurat dan Memakan Korban Jangan Biarkan Kami Tertimpa Truk Bermutan”.
Massa meminta kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara segera memproritaskan pembangunan jalan lintas Ajamu sepanjang lebih kurang 5 Km.
Kemudian, meminta kepada Bupati, DPRD, Dinas PU Provinsi, Perusahaan Perkebunan untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP), Menghimbau kepada pengemudi Truk pengangkutan kelapa sawit memasang jaring pengaman.
Koordinator aksi Edi Syahputra Ritonga menyampaikan, terkait dengan aksi damai ini sebagai bentuk kekecewaan kami kepada Gubernur Sumatera Utara terkait dengan kondisi Jalan kami yang rusak parah ini.
“Sudah pernah ada korban warga tertimpa muatan buah kelapa sawit karna kondisi jalan yang rusak parah,” cetusnya.
Salahseorang perwakilan dari masyarakat Panai Hulu H. Buyung
berharap kepada Bapak Gubernur Sumatera Utara untuk segera dan secepat mungkin menanggapi aspirasi kami.
“Kondisi jalan kami ini sangat memprihatinkan karena rusak parah. Sudah 7 tahun jalan kami rusak dan tidak ada perbaikan sama sekali,” katanya.
Sementara, Anggota DPRD Komisi I dari Partai Golkar Labuhanbatu Meblin Juanta Tarigan bersama Ketua Komisi II dari Partai Perindo Indra Riadi meminta kepada Bapak Gubernur Sumatera Utara untuk secepatnya memprioritaskan perbaikan jalan yang ada di daerah Pantai.
“Disini kami sangat kecewa dengan kinerja Bapak Gubernur sudah tiga tahun belum ada realisasinya. Tolong di Tahun ini, di prioritaskan pembangunan jalan di daerah kami,” ujar mereka. (CS/Syaf)