TASLABNEWS, ASAHAN– Ternyata di Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan ada pengerjaan proyek bermasalah yang jadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dimana dalam pengerjaan proyek renovasi dua puskesmas, ternyata ditemukan ada kekurangan volume pengerjaannya.
Saat hal ini coba dikonfirmasi ke Kadis Kesehatan Dr Nanang Fitria Aulia dan sekretarisnya, keduanya ogah/bungkam dalam memberikan jawaban.
Bahkan saat akan di konfirmasi ke kantornya, Jumat (12/8/2022), kadis dan seketaris tak berhasil ditemui dengan alasan dari salah seorang pegawai bahwa keduanya lagi sibuk rapat.
Terpisah, Ketua Gerakan Bunuh Politik Uang (GBPU) Asahan Maulana Anur yang akrab dipanggil Aan kepada TASLABNEWS mengatakan, sesuai hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) nomor: 52A/LHP/XVIII.MDN/05/2021 tanggal 18 Mei 2021 diketahui di Dinkes Asahan ada dua Proyek bermasalah yang jadi temuan BPK.
Aan mengatakan, hal ini sangat miris, karena jika dalam pengerjaan suatu proyek dilakukan pengawasan pasti tidak mungkin terjadi kekurangan volume dalam pengerjaannya.
“Kalau saya menilai, ini pasti pengawasan sangat minim saat dilakukan pengerjaan oleh rekanan/kontraktor/pemborong. Kalau diawasi nggak mungkin lah terjadi ada volume pengerjaannya yang kurang,” ucapnya.
Aan berharap kasus seperti ini tidak akan terulang lagi, baik di dinas kesehatan mau pun pengerjaan proyek lainnya di Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Karena hal ini sangat merugikan keuangan negara dan dikhawatirkan mutu dalam pengerjaan proyek tidak akan baik. (Edi/Syaf)