TASLABNEWS, TANJUNGBALAI – Wali Kota Tanjungbalai, H Waris Tholib,S.Ag,MM kembali menegaskan, bahwa upaya percepatan penurunan stunting bukan semata-mata tugas dari pemerintah maupun BKKBN.
Hal itu disampaikannya saat membuka acara “Sosialisasi Pemangku Kebijakan Daerah tentang Pemberdayaan Masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas dalam hal Penanganan Stunting” di Aula Thamrin Munthe, Kantor Wali Kota Tanjungbalai, Kamis (25/8).
“Upaya percepatan penurunan masalah stunting bukanlah semata-mata menjadi tugas dari pemerintah dan BKKBN saja. Hal ini menjadi upaya dari seluruh elemen mayarakat, salah satunya adalah dengan optimalisasi pemanfaatan kampung keluarga berkualitas (Kampung KB) yang sejak awal sudah menjadi ruang partisipasi masyarakat dalam pembangunan secara nyata.
Kita semua berharap Kampung KB ini harus lebih banyak mengambil bagian dalam upaya percepatan penurunan stunting di kota Tanjungbalai”, ujar H Waris Tholib,S.Ag,MM.
Dalam kata sambutannya itu, Wali Kota Tanjungbalai ini juga menyampaikan terima kasih kepada pihak BKKBN Provinsi Sumatera Utara yang telah bekerjasama menyelenggarakan kegiatan tersebut sebagai upaya penurunan stunting di wilayah yang menjadi sasaran program Kampung KB.
Sementara itu, Sub Koordinator Analisa Dampak Kependudukan BKKBN Sumut, Rugun Ulina Simarmata, yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut juga menjelaskan, bahwa kegiatan sosialisasi itu adalah upaya dalam penggalangan dukungan atau komitmen dari para pemangku kepentingan (stake holders) serta penyebarluasan informasi tentang upaya pencegahan dan penurunan stunting. Katanya, salah satu prioritas Nasional adalah penanganan stunting dengan melibatkan elemen dari berbagai sektor.
“Karena itu, kegiatan ini harus melibatkan semua unsur yaitu pemerintah provinsi, pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat serta mitra kerja terkait. Kampung Keluarga Berkualitas (KB) yang selama ini menjadi program pemerintah diharapkan kegiatannya di konvergensi untuk penanganan Stunting.
Keluarga berencana, tidak terbatas pada masalah pembangunan keluarga berencana dan keluarga sejahtera saja, namun juga menyangkut kondisi sosial masyarakat seperti masalah Stunting,” papar Rugun Ulina Simarmata.
Selain Rugun Ulina Simarmata, juga ada Arifin Togap Sinaga dari Poltekes Kemenkes Medan yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut. (ign/Syaf)