SIBOLGA, TASLABNEWS – Masyarakat Lingkungan VI, Kelurahan Aek Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga, memberikan apresiasi yang cukup tinggi atas kepedulian Pemko Sibolga, di bawah Kepemimpinan Wali Kota, H Jamaluddin Pohan dan Wakil Wali Kota, Pantas Maruba Lumban Tobing (JP).
Pasalnya, di masa Kepemimpinan JP, Jalan Kopral Galung, Kota Sibolga, yang selama belasan tahun tidak tersentuh pembangunan, kini mendapat perhatian serius. Bahkan Pemko Sibolga menggelentorkan dana untuk Proyek Peningkatan Jalan Kopral Galung sebesar Rp 4.820.232.000.
Namun sangat disayangkan, pengerjaan parit yang merupakan bagian dari Proyek Peningkatan Jalan Kopral Galung Kota Sibolga itu, pembangunannya diduga asal jadi. Bahkan diprediksi daya tahan bangunan parit yang memakan biaya Milyaran Rupiah itu jika sudah selesai nantinya, tidak akan bertahan lama, diakibatkan mutu yang diduga kurang baik.
“Mal Cor-an dinding parit dibuat dengan triplek tipis, membuat hasilnya tidak rata dan dinding parit jadi bergelombang. Seharusnya Mal Cor-an itu papan, biar rata dan tidak bergelombang,” ucap Wakil Ketua Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Kota Sibolga, Hotma Purba, Jumat (12/08/2022).
Pria yang aktif menyoroti pembangunan dan merupakan warga Kota Sibolga itu menuturkan, penyebab bergelombangnya dinding parit selain akibat penggunaan triplek untuk Mal Cor-an, juga diduga akibat campuran semen yang tidak rata. Menurutnya hal ini terjadi akibat pengadukan material semen dilakukan dengan mesin molen.
“Mutu kekuatan beton pembuatan parit seperti ini, setahu saya harus K-150. Jadi sudah selayaknya semen Cor-an parit dari mobil Molen, yang campuran materialnya merata, serta mutunya lebih kuat dan tahan lama,” tutur Pegiat Pembangunan itu.
Mesin Molen duduk yang dipergunakan untuk pembangunan parit yang berbiaya hingga Milyaran Rupiah itu diduga kualitasnya kurang baik. Juga tidak cocok untuk Proyek yang beranggaran hingga Milyaran Rupiah. Hal ini berpengaruh terhadap mutu dan daya tahan parit. Pengadukan semen dengan menggunakan mesin molen duduk juga diduga bisa mengakibatkan pencampuran material kurang baik dan merata.
Sementara itu, Warga sekitar yang tidak bersedia namanya disebutkan berharap pada tahapan pembangunan ini, agar pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Sibolga segera memperbaiki hal-hal yang kurang dalam pembangunan Parit Proyek Peningkatan Jalan Kopral Galung Kota Sibolga. Sehingga saat pekerjaan proyek yang memakan biaya Milyaran itu mutunya baik dan bertahan lama.
“Kami minta mohonlah dikerjakan sebaik mungkin sesuai RAB-nya. Kami ingin Proyek Peningkatan Jalan Kopral Galung ini kondisinya baik, sesuai Anggaran yang diperuntukkan. Sehingga mutunya baik dan dapat bertahan lama,” harap Pria yang berambut ikal itu.
Di lokasi, awak media menemukan di sejumlah dinding parit yang baru saja dibangun terdapat tempelan-tempelan semen. Di sejumlah titik Cor-an parit tampak tidak rata dan bergelombang. Bahkan ada Cor-an baru disejumlah titik ditemukan rongga (lubang) kecil pada permukaan beton yang sudah mengering. Juga bentuk parit tampak tidak lurus dan bergelombang, walaupun lokasi pembangunan di areal yang lapang dan tidak berkelok.
Awak media coba mengkonfirmasi Pelaksana Pembuatan Parit Proyek Peningkatan Jalan Kopral Galung. Di lokasi awak media menemukan pria paruh baya yang bermarga Hutauruk. Menurutnya ia merupakan sub rekanan kontraktor, yang khusus menangani pembuatan parit.
Ia berujar, mereka hanya sebagai Sub pembuatan parit saja, jika perlu sesuatu hal, langsung ke pihak Perusahaan saja. Adapun rekanan yang tertera dalam Plang Proyek yaitu CV Eksan Prakasa. (ReS/Syaf)