TASLABNEWS, TAPTENG – CV Roganda, pelaksana preservasi jalan nasional dituding tidak profesional. Pasalnya, hingga satu minggu setelah pengerukan jalan nasional di Kelurahan Sibabangun, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), lubang patching belum juga ditutup.
Parahnya, rambu tanda peringatan (spotlight) tidak ditemukan dititik kerukan. Kondisi ini cukup membahayakan bagi pengguna jalan yang melintas, terutama pengendara roda dua. Apalagi bila malam, kondisi gelap membuat lubang tak begitu terlihat.
“Sudah satu minggu dikeruk. Sepertinya ada pembiaran. Bisa dikatakan, mereka sengaja memasang lobang penunggu maut,” ujar Panggabean, warga Sibabangun, Rabu (10/8/2922).
Panggabean mengungkapkan, akibat kerukan yang belum ditutup, satu unit sepeda motor yang dikendarai warga Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan, terjatuh setelah terperosok ke dalam lobang. Walau tidak menderita luka serius, sepeda motor Honda Beat yang dikendarai warga Batangtoru tersebut rusak dibagian depan.
“Tadi malam, sekitar pukul 21.30 WIB,” ujarnya.
Menghindari laka lantas berikutnya tidak terjadi, ia berharap pihak rekanan segera menutup lubang kerukan, atau setidaknya memasang rambu peringatan dilokasi patching.
“Eloknya habis dikeruk, ditutup lagi. Atau setidaknya rambu peringatan di pasang,” kesalnya.
Terpisah, salah seorang karyawan CV Roganda, rekanan pelaksana preservasi jalan nasional, yang dikomfirmasi melalui telepon selluler mengatakan, pihaknya akan segera menutup lobang bekas urukan.
“Besok akan kita tutup,” kata Bambang dari seberang telepon.
Bambang membantah jika pihaknya tidak memasang rambu tanda peringatan di lokasi kerukan. Namun ia mengaku
peletakan rambu sedikit jauh dari lokasi kerukan.
“Ada itu, di sekitar pajak Sibabangun,” jawab Bambang. (rey/syaf)