TASLABNEWS, TAPTENG – H Drs Syarfi Hutauruk batal menjadi imam padae pelaksanaan sholat Idul Adha 1443 H, Sabtu 9 Juli 2022 di lapangan komplek perguruan Muhammadiyah Sibabangun, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sibabangun, Suryanto Tanjung menyebutkan, batalnya mantan Walikota Sibolga tersebut menjadi imam/khatif untuk menjaga kekondusifan ditengah-tengah masyarakat dan nama baik organisasi Muhammadiyah.
“Itikad baik dari beliau sangat kita hargai. Namun karena ada pro kontra yang dikhawatirkan akan menimbulkan kegaduhan di kalangan warga persyarikatan, rencana itu kita batalkan,” kata Surianto, Kamis (7/7/2022).
Walau tidak menjadi imam/khatif, Surianto mempersilahkan H Drs Syarfi Hutauruk untuk hadir melaksanakan sholat Idul Adha bersama warga Muhammadiyah Sibabangun.
“Jika beliau hadir, monggo sama-sama melaksanakan sholat Id,” imbuh Surianto.
Terpisah, Unsur Pimpinan Aisyiyah Cabang Sibabangun, Maslina, mengaku tidak mengetahui rencana sholat Idul Adha yang akan di imami H Drs Syarfi Hutauruk. Namun jika itu benar, Maslina merasa sangat tidak bijak jika seorang politikus menjadi imam/khatif sholat Idul Ahda.
Maslina menegaskan, ia dan warga Aisyiyah Sibabangun lainnya menolak Syarfi menjadi khatib sholat Idul Adha.
“Kami warga Aisyiyah lebih kepada menolak pak Syarfi, karena beliau bukanlah ulama, da’i ataupun muballiqh Muhammadiyah” tegas Maslina.
Penolakan Maslina bukan tanpa alasan. Menurutnya, pemberdayaan muballiqh-muballiqh muda Muhammadiyah harus lebih diutamakan. Sebagai ujung tombak Muhammadiyah kedepannya, generasi muda Muhammadiyah harus diberikan ruang lebih, untuk meningkatkan kemampuannya.
“Seharusnya itu yang kita utamakan,” tukasnya. Kita juga tidak ingin warga persyarikatan gaduh gara-gara ini,” tukasnya. (ztm/Syaf)