TASLABNEWS, ASAHAN – Tak terima pagar yang dibangunnya di atas daerah aliran sungai (DAS) dibongkar oleh warga, H Arsad Panjaitan memaki dan memukul warga yang membongkar pagar tersebut.
Informasi yang diperoleh dari Kepala Dusun (Kadus) 3, Desa Sei Beluru, Kecamatan Meranti, Asahan, Heri Kuswanto, peristiwa pemukulan yang terjadi hari Rabu (18/05/2022) sekira pukul 10.30 WIB, berawal setelah H Arsad Panjaitan, warga setempat, membangun pagar pada jalan yang biasanya dilalui warga setempat.
“Pagar yang dibangun H Arsad Panjaitan itu menutup jalan alternatif warga yang akan menuju Jalan Lintas Sumatera (jalinsum),” ujar Heri mengawali keterangan kepada kru media taslabnews.com, Minggu (22/05/2022) siang.
Lanjutnya, jalan itu merupakan DAS, biasanya dilalui masyarakat membawa ternaknya untuk diangon ke daerah Perkebunan Bakrie Sumatra Plantation (BSP) Asahan.
“Karena hal itu warga Dusun 3, Desa Sei Beluru kesal, dan sepakat bersama saya untuk membongkar pagar yang dibangun H Arsad Panjaitan tersebut,” lanjut Kadus 3 itu.
Bersama Heri, warga beramai-ramai mendatangi lokasi berdirinya pagar, lalu merobohkan pagar yang dibangun H Arsad Panjaitan. “Banyak yang ikut, lebih kurang 30 orang, laki-laki dan wanita,” ungkap Heri.
Saat warga melakukan pembongkaran, tiba-tiba H Arsad datang sambil berteriak-teriak melontarkan makian kepada warga yang melakukan pembongkaran pagar.
“Mana parang, mana parang, siapa yang berani bongkar pagar ini,” tutur Heri menirukan teriakan H Arsad.
Karena tidak menemukan parang, H Arsad mengambil broti panjang yang berasal dari pagar yang telah dibongkar. Lalu H Arsad mengayunkan broti itu untuk memukul para warga.
“Seorang warga, Abdul Kodir (55), warga Dusun 3, Desa Sei Beluru, tak sempat mengelak. Dia terkena broti yang diayunkan H Arsad,” terang Kadus 3.
Terpisah, Abdul Kodir yang ditemui di kediamannya, Minggu (22/05/2022) pukul 12.00 WIB, menuturkan bahwa dirinya tak sempat lagi mengelak saat H Arsad mengayunkan broti panjang ke arahnya.
“Karena tak sempat ngelak, pukulan H Arsad pakai broti kutangkis. Tangan dan bahuku yang kena. Kalau tak kutangkis, kepalaku lah yang jadi sasaran pukulannya (H Arsad),” ungkap Abdul. (edi/mom)