TASLABNEWS, ASAHAN – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan Sapi, Babi, Domba, Kambing dan kerbau yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan. Untuk mencegah penyebaran PMK di Kabupaten Asahan, Pemkab menggelar Rapat terbatas.
Wakil Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin SSos MSi memimpin rapat terbatas dengan Kapolres Asahan, Dandim 0208/AS, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I, Sudiwan Situmorang SP MP dan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kepala BPBD, Kasat Pol PP, Kadis Perhubungan di Aula Mawar Kantor Bupati Asahan.
Dalam rapat tersebut, Wakil Bupati Asahan mengatakan, Pemkab Asahan bekerjasama dengan Polres, Kodim, Dinas terkait dan Kecamatan akan memperketat pengawasan keluar masuknya angkutan yang membawa hewan di sejumlah perbatasan Kabupaten Asahan
“Pengawasan ini adalah respon cepat kita untuk mencegah wabah PMK, terutama di perbatasan Kabupaten Asahan, Kami juga akan memonitoring jumlah hewan ternak di wilayah Kabupaten Asahan,” ujar Taufik.
“Kita bekerjasama dengan Polres dan Kodim beserta Dinas terkait dalam hal ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Asahan akan segera membentuk satgas dalam mengatasi wabah PMK khususnya di Kabupaten Asahan,” lanjutnya.
Wakil Bupati juga menginstruksikan kepada Dinas PKH untuk segera membentuk Satgas Pencegahan PMK dengan melibatkan seluruh stakeholder mulai dari tingkat Kecamatan sampai Kabupaten agar penyebaran PMK dapat diminimalisir bahkan diharapkan tidak ada ditemukan di Kabupaten Asahan.
Wakil Bupati juga menginstruksikan kepada Kepala Dinas PKH untuk secara intens melakukan sosialisasi tentang perawatan sapi dan kandangnya karena hal tersebut merupakan salah satu cara dalam mencegah penyebaran Virus PMK tersebut.
“Sesuai informasi yang kami terima dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan bahwa wabah PMK ini adalah penyakit lawas yang kembali terjadi saat ini. Dan, penyakit ini hanya menimpa hewan ternak dan tidak menular ke manusia,” sebut Wakil Bupati.
Untuk diketahui, ciri-ciri hewan ternak terkena wabah PMK adalah demam tinggi (39-41°C), keluar lendir berlebihan dari mulut serta berbusa.
Selain itu, terdapat luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut serta lidah, hewan ternak mengalami pincang, luka pada kaki, kukunya terlepas, nafsu makan rendah, lemas, gemetar, pernapasan cepat, semakin kurus, dan produksi susu menurun.
Taufik berharap, jika masyarakat memiliki hewan ternak dengan ciri ciri seperti itu agar segera mengandangkan dan mengawasi ternaknya serta melaporkannya kepada pihak terkait.
“Sebaiknya juga hewan ternak dikandangkan, jangan dibiarkan berkeliaran. Karena itu sangat membantu dalam menghindari terjangkit dari Virus PMK,.” pungkas Wakil Bupati. (mom)