TASLABNEWS, ASAHAN – Kepala Desa Tanah Rakyat, Saimun mengaku bahwa warga Desa Tanah Rakyat, Kecamatan Pulo Bandring, Kabupaten Asahan hanya dapat abu dari Proyek Jalan Tol Indrapura – Kisaran.
Menurutnya, semenjak Proyek Jalan Tol Kisaran-Indrapura berjalan, warga Desa Tanah Rakyat belum pernah sekalipun memperoleh kontribusi, baik berupa sembako maupun lainnya, dari Pengelola Proyek Jalan Tol.
“Kami hanya dapat debunya, akibat banyaknya kendaraan pengangkut tanah yang lalu lalang di desa kami,” ujar Saimun kepada kru media, Selasa (19/4/2022) pukul 15.30 WIB.
Sebagai Kepala Desa Tanah Rakyat, Saimun berharap, pihak Perusahaan Proyek Jalan Tol Indrapura-Kisaran memperhatikan kondisi warganya yang terdampak polusi dari pembangunan jalan tol tersebut.
Hal yang sama juga dikatakan Camat Pulau Bandring, Ramadan saat dikonfirmasi kru media melalui sms, Rabu (20/4/2022). Camat mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui masalah CSR dari proyek jalan tol.
“Sampai sekarang saya belum tau terkait peyaluran CSR, tapi coba tanyakan langsung ke kepala desa ya aja,” balas Ramadhan.
Sementara Humas Proyek Jalan Tol, Yus Yusuf saat di konfirmasi terkait masalah CSR, mengatakan, agar kru media menanyakan hal tersebut langsung ke Iwan, Humas wilayah Kabupaten Asahan.
“Coba konfirmasi Pak Iwan. Terkait masalah ini, Beliau juga Humas khusus Asahan dan masih di bawahan saya,” ungkap Yus.
Sementara Iwan yang dikonfirmasi kru media melalui sms mengatakan, hal tersebut akan dikonfirmasikannya ke pihak PT Lima. “Baik pak saya konfirmasi ke pihak PT LIMA,” ujar Iwan membalas konfirmasi kru media.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan lebih lanjut dari Humas Jalan Tol Indrapura – Kisaran terkait penyaluran kontribusi ataupun CSR kepada warga Desa Tanah Rakyat. (edi/mom)