TASLABNEWS, DELI SERDANG – Elfi boru Simbolon kecewa atas pelayanan RSU Bunda Mulia Kisaran yang menurutnya terlalu berbelit-belit, seolah memperlambat proses rujukan dirinya ke Rumah Sakit Umum Grand Medistra Lubuk Pakam.
Diberitakan sebelumnya, Elfi boru Simbolon merupakan pasien hamil dengan kondisi pecah ketuban dini yang dirujuk bidan ke RSU Bunda Mulia Kisaran pada hari Senin (4/4/2022).
Istri Anggota TNI itu kemudian dirujuk ke RSU Grand Medistra pada hari Kamis (7/4/2022) malam, usai terjadinya perdebatan antara Parlindungan Manurung dengan Pemilik RSU Bunda Mulia Kisaran, dr Binsar P Sitanggang.
Saat ditemui di satu rumah di Jalan Siantar, Gang Azas, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Senin (11/4/2022) pukul 10.00 WIB, Elfi boru Simbolon menerangkan bahwa dirinya mengalami pecah ketuban diduga karena kelelahan.
“Saat itu ketuban saya sudah pecah, sementara umur kandungan saya masih 30 minggu, artinya bayi belum cukup umur untuk dilahirkan,” terang Elfi didampingi adiknya, Mia boru Simbolon dan orangtuanya, kepada kru media taslabnews.com.
Elfi boru Simbolon yang berprofesi sebagai bidan itu mengungkapkan bahwa dirinya kecewa atas pelayanan RSU Bunda Mulia Kisaran yang terlalu berbelit belit dalam memproses rujukan untuk dirinya.
“Awalnya saya mau di rujuk ke RSU H Adam Malik Medan. Karena sudah penuh maka saya akan dicarikan rumah sakit yang lain. Proses pencarian kan lama, Bang, sementara air ketuban saya terus merembes. Kalau dibiarkan akan menyebabkan kematian si bayi dan ibu. Saya tau karena saya bidan,” urai Elfi.
Lanjutnya, sementara pihak RS Bunda Mulia mencari rujukan, Elfi yang pernah bekerja di RSU Grand Medistra Lubuk Pakam, menghubungi rekan-rekannya tersebut. Elfi bertanya kepada rekannya terkait ketersediaan tempat atau ruangan bagi dirinya dan calon bayi di RSU Grand Medistra.
“Ternyata masih ada tempat, saya langsung booking (pesan) melalui teman saya. Lalu saya beri tau ke Petugas RSU Bunda Mulia kalau di RSU Grand Medistra masih ada tempat kosong dan saya minta dirujuk ke sana,” jelasnya.
Tapi anehnya, Pihak RSU Bunda Mulia malah menyarankan saya di rujuk ke RSUD Pirngadi Medan, yang belum tentu ada tempat. “Masih menunggu konfirmasi dari RSU Pirngadi, kata Petugas rumah sakit. Hal inilah yang membuat saya menelepon Bang Parlindungan Manurung,” ungkapnya.
Dikatakannya, istri Parlindungan Manurung, Anggota DPRD Kabupaten Asahan dari fraksi PDI-P, boru Sitanggang yang merupakan kakak dari Elfi. (dalam silsilah Batak, Sitanggang dan Simbolon merupakan kakak adik)
Atas bantuan Parlindungan Manurung, akhirnya Elfi dapat segera dirujuk ke RSU Grand Medistra.
“Setelah diperiksa, dokter di rumah sakit itu mengatakan bahwa air ketuban nyaris habis sehingga saya harus segera dioperasi agar tidak membahayakan ibu dan anak,” tutur Elfi sembari membeberkan bahwa bayinya masih dalam perawatan intensif di RSU Grand Medistra karena lahir prematur.
Terkait keributan yang terjadi antara Parlindungan Manurung dan dr Binsar P Sitanggang, Elfi mengetahui hal tersebut dari adiknya, Mia boru Simbolon.
“Saya tidak ada mendengar langsung keributan itu. Saya tau ada keributan dari adik saya. Dia bilang dr Binsar dan Bang Parlindungan Manurung berdebat di luar,” jelas Elfi.
Mia boru Simbolon juga mengatakan, tidak ada mendengar langsung terjadinya keributan antara dr Binsar dengan Parlindungan Manurung. “Waktu di ruang perawatan, saya tak ada dengar ribut-ribut. Saat saya keluar, ada orang yang bilang ada keributan terjadi di depan pintu ruang tunggu,” ujar Mia yang mengaku tidak mengetahui penyebab keributan tersebut.
Diungkapkan Mia kepada kru media taslabnews.com, saat mempersiapkan perlengkapan yang akan dibawa ke RSU Grand Medistra, dirinya sempat merasa tersinggung mendengar perkataan dr Binsar yang dianggapnya merendahkan pasien pengguna BPJS.
“Buat apa kalian panggil-panggil anggota DPRD itu (Parlindungan Manurung, red), kalian kan cuma pengguna BPJS,” ungkap Mia menirukan perkataan Dr binsar, kepada kru media taslabnews.com.
Terpisah, dr Binsar P Sitanggang yang dikonfirmasi kru media taslabnews.com terkait pelayanan medis kepada pasien Elfi boru Simbolon dan perkataan terhadap Mia boru Simbolon, enggan memberikan komentar.
dr Binsar P Sitanggang menyuruh kru media taslabnews.com untuk menghubungi oknum bernama Mangihut. Namun Pemilik RSU Bunda Mulia tersebut tidak menjelaskan siapa Oknum tersebut. (edi/mom)