TASLABNEWS, ASAHAN – Beredar di media sosial bahwa A Jabidi Ritonga mengkritik Wasekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU), Rahmat Hidayat Pulungan, mengenai hubungan PKB dan NU. Dimana Wasekjen PB NU itu menyentil Ketua DPP PKB, Muhamimin Iskandar (Cak Imin) saat gelar konsolidasi politik.
Namun sentilan Rahmat Hidayat itu malah mendapat respon dari A Jabidi Ritonga.
Diketahui Jabidi Ritonga melalui media sosial memberikan pernyataan bahwa dirinya mengkritik Rahmat Hidayat Pulungan, dikarenakan Jabidi menilai bahwa Rahmat Hidayat Pulungan seolah-olah membuat kegaduhan di internal NU dan PKB.
Menyikapi hal tersebut, Ketua PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Asahan, Dicky Erianda Saragi menilai bahwa tindakan A Jabidi Ritonga itu seolah-olah hanya memanfaatkan momen nasional untuk menaikkan popularitas dirinya.
“A Jabidi Ritonga hanya mengambil momen saja agar popularitas dirinya cukup dikenal,” kata Dicky Erianda dalam keterangan persnya, Jum’at (28/1/2022).
Dicky Erianda atau sering disapa Nanda Erlangga itu menilai bahwa A Jabidi Ritonga terlalu berlebihan dalam menyikapi pernyataan Rahmat Hidayat Pulungan, sehingga membawa-bawakan kepribadiannya.
“Rahmat Hidayat Pulungan diminta bersikap layaknya Ulama, seperti itulah pernyataan A Jabidi Ritonga di media. Seharusnya A Jabidi jangan menilai secara ke-pribadi-an seseorang, apalagi mengkaitkan dengan Ulama,” cetus pria yang dikenal sebagai aktifis di Asahan.
Lanjutnya, coba pelajari konsep Ulama itu seperti apa? Jangan bilang pernyataan Wasekjen NU itu dapat membuat kegaduhan, seharusnya A Jabidi Ritonga tidak membesarkan hal ini dengan memberikan pernyataan di media, dikarenakan akan menimbulkan kegaduhan di media seakan-akan NU dan PKB itu memiliki konflik.
“Tolong jangan timbulkan kegaduhan hanya karena ingin menaikkan popularitas diri, dan kami mendukung langkah Rahmat Hidayat Pulungan dalam menjalankan roda organisasi ke Islaman itu,” jelasnya sembari meminta Rahmat Hidayat jangan mau diintervensi dan dikritik yang gak berbobot oleh oknum manapun. (edi/mom)