TASLABNEWS, ASAHAN- Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Asahan, Dicky Erianda sesalkan pernyataan A Jabidi Ritonga yang mengatakan Wasekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) telah menimbulkan kegaduhan di internal.
Pernyataan yang dikatakan A Jabidi Ritonga yang kita ketahui merupakan kader partai PKB itu sangatlah tidak etis dan sangat dinilai tidak memiliki akhlak.
“Pendidikan awàl yang saya dapatkan adalah penanaman soal ahlàk yaitu al adabu pauqol Ilmi yang artinya Adab itu diatas daripada ilmu,” ujar Ketua PC PMII Asahan, Senin (31/1/2022).
“Wàlaupun kita sudah pintàr, tapi tuntunan adab harus menjadi pedomàn buat kità. Saya ingin mengingatkan kepada sahabat A Jabidi Ritonga yang telah melàmpaui etika sopan santun masuk pada pelanggaran etika ber NU dengan menuduh PBNU membuat kekacauan. Apa yang dilakukan oleh Wasekjen PBNU Rahmat Hidayat Pulungan, bukan ranah kita sebagai makmum untuk mempersoalkannya,” ucapnya.
“Jikalau pun misalnya mereka khilaf masih ada yang pantas menegor, bukan kelas Dia (Jabidi Ritonga) untuk menegur seorang ayahanda,” cetusnya.
Erianda mengaku sangat risih lihat sikap Jabidi yang pecicilan dan tidak bisa menempatkan aturan etika, mungkin karena keterbiasaan terbawa-bawa.
“Harapan kita pada sahabat Jabidi agar bisà menyesuaikan diri dalam barisan perjuangan Nahdiyiin. Sepengetahuan kita, Jabidi adalah pengurus Pusat GP ANSHOR. Logikanya saja tidak etis seorang anak menuduh orangtua membuat ke kacauan,” pungkas aktifis Asahan itu.
Semestinya A. Jabidi Ritonga membuat permohonan maaf atas ketidak wajarannya menuduh Wasekjen PBNU melakukan kegaduan itu akan lebih baik dan lebih mendidik. (Caung/syaf)