TASLABNEWS, ASAHAN-Kapolres Asahan AKBP Putu Yudha Prawira SIK MH bersama Forkopinda Kabupaten Asahan mengikuti kegiatan zoom meeting launching Vaksinasi Merdeka Anak dengan Kapolri Jendral Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo MSi, Rabu (05/1/2022) pukul 10.00 wib.
Kegiatan digelar di Kantor Camat Air Joman Jalan Protokol, Lingkungan II, Kelurahan Binjai Serbangan, Kecamatan Air Joman, Kabuoaten Asahan.
Zoom Meeting itu dihadiri Asisten II Pemkab Asahan, Kadis Kesehatan, pihak Kantor Kejaksaan Kisaran, Pomal Tanjungbalai, Disduk Capil Pemkab Asahan, Kapolsek Air Joman, Dan Ramil 07 Air Joman, Sekcam Air Joman, Waka Polsek Air Joman, Para Kanit dan Pers Air Joman.
Dalam kesempatan itu, Kapolri Jendral Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo M.Si menyampaikan, percepatan vaksinasi terhadap anak digelar sebagaimana tindaklanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin agar anak-anak Indonesia mendapat perlindungan dari ancaman virus COVID-19.
Apalagi, lanjut Kapolri, saat ini sudah muncul varian baru Omicron yang sudah menyebar ke ratusan negara termasuk Indonesia.
“Beberapa waktu lalu pak Presiden sudah mulai melaksanakan vaksinasi anak-anak, dan hari ini menjadi tekad kita dimana kebijakan dan perintah dari Pak Presiden ini bisa kita lakukan percepatan, karena kita lihat semakin hari dampak dari varian Omicron cukup mengkhawatirkan,” kata Kapolri.
Kapolri mengatakan, varian Omicron bisa bertransmisi dan menjangkit seseorang yang sudah divaksin. Sejauh ini, dampak varian ini tergolong ringan bagi yang sudah divaksin. Untuk itu, Kapolri menegaskan percepatan vaksinasi khususnya bagi anak-anak mau tak mau harus dilakukan, agar tak terjadi fatalitas jika terpapar varian Omicron.
Apalagi, lanjut Kapolri, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) sudah mulai dibuka 100 persen. Sehingga percepatan vaksinasi wajib dilakukan untuk melindungi anak-anak Indonesia.
Kapolri menuturkan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen merupakan kebutuhan penting untuk anak-anak. Sebab selama hampir dua tahun pandemi, anak-anak kehilangan waktu belajar yang efektif karena pembelajaran dilakukan secara online atau jarak jauh.
“Jadi ini tentunya tantangan bagi kita bagaimana setelah PTM kita buka dan lancar, namun di sisi lain anak-anak terlindungi karena sudah vaksin dan tentunya bagaimana kemudian kegiatan ini (PTM) bisa kita jaga agar tak memunculkan klaster,” ujar Kapolri.
Lebih lanjut, Kapolri mengajak semua pihak untuk bersinergi dan bersama-sama menghadapi varian Omicron. Beberapa hal yang dilakukan yakni dengan memperkuat pos-pos masuk negara, memperketat protokol kesehatan hingga percepatan vaksinasi.
Dalam pelaksanaan vaksinasi anak-anak, Kapolri meminta seluruh provinsi dapat mempercepatnya. Sebab, vaksinasi adalah upaya menyelamatkan anak-anak Indonesia dari serangan virus Covid-19.
“Anak-anak kita adalah generasi yang mengisi posisi penting di tahun 2045 karena tahun 2030 kita memiliki potensi 60 persen masyarakat kita berada di usia produktif. Untuk bisa mempersiapkan SDM unggul, mau tak mau anak-anak kita harus kita jaga dari risiko terkait munculnya varian baru atau varian-varian yg nanti muncul. Yang kita lakukan salah satunya memberikan kekebalan imunitas dengan vaksin,” katanya.
Dalam kesempatan ini pula, Kapolri mengapresiasi kerja keras rekan-rekan baik tenaga kesehatan, tenaga pengawas prokes dan tenaga vaksinator yang telah menjaga angka Covid-19 masih bisa terkendali.
Namun, ia pun tetap meminta semua pihak waspada dan tak boleh lengah dengan capaian penekanan laju Covid-19 yang saat ini sudah baik. Untuk itu, jenderal bintang empat ini meminta penguatan protokol kesehatan, penegakan 3M khususnya pemakaian masker dan melakukan akselerasi vaksinasi tetap terus dilakukan.
“Perkuat prokes, penegakan 3M khususnya memakai masker dan melakukan akselerasi vaksinasi ini kunci upaya kita untuk betul-betul bisa mengendalikan Covid-19,” ucap Kapolri.
Sementara Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy dalam sambutannya menyampaikan bahwa ancaman terbesar Covid-19 adalah anak anak dan usia lanjut.
“Makanya kita usahakan diminilasir.
Saya yakin akan lebih muda vaksinasi anak anak ini. 26.6 juta anak, saya yakin akan tercapai. Kenapa vaksinasi anak ini penting ?agar proses belajar tatap muka betul betul cepat di upayakan,” katanya.
Menurutnya, Perlu ada percaya diri terlebih Orang tua harus percaya diri anak anaknya di vaksin. Agar belajar tatap muka segera terwujud.
“Itulah beberapa alasan agar dipercepat vaksinasi untuk anak anak ini. Dan pastikan pemeriksaan kesehatan anak sebelum divaksin.
Bahwa ini diperlukan agar tidak terjadi apa yang tidak kita inginkan. Ini adalah imunisasi untuk anak untuk mencegah virus covid-19. Cek betul kesehatan anak sebelumnya karena cek saat vaksin tidak cukup,” tutupnya. (Ril/Syaf)